REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Mukhammad Misbakhun menilai pernyataan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo yang mengritik Presiden Joko Widodo soal kemungkinan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak pantas.
"Gubernur BI tidak pantas memberikan komentar seperti itu. Ini sudah melampaui batas," kata Mukhammad Misbakhun di Jakarta, Sabtu.
Misbakhun mengatakan hal itu menanggapi pernyataan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, yang meminta Presiden Joko Widodo tidak mencari popularitas dengan mengusulkan penurunan harga BBM.
Menurut Misbakhun, pernyataan yang mengritik Presiden atau Pemerintah bukan porsi Gubernur Bank Indonesia, tapi politisi. "Politisi pun, itu politisi yang oposisi," katanya.
Sebelumnya, pada rapat terbatas di kantor Presiden di Jakarta, Kamis (1/10), Presiden Joko Widodo meminta agar Pertamina menghitung lagi, apakah masih mungkin harga BBM jenis premium diturunkan lagi meskipun hanya sedikit.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan, agar usulan penurunan harga BBM jangan hanya mencari popularitas, tapi mempertimbangkan aturan yang sudah ada.
Menurut Agus, usulan penurunan BBM harus mempertimbangkan akuntabilitas dan kondisi sebenarnya.
"Kalau mau direview harus lakukan dengan disiplin, enam bulan direview, setelah itu baru diputuskan. Kalau perlu naik ya naik, kalau perlu turun ya turun," kata Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat (2/10).
Menurut Misbakhun, pernyataan Agus Martowardojo itu kurang etis, karena kebijakan soal naik atau turunnya harga BBM merupakan kewenangan Presiden yang secara politik adalah pimpinan negara.