REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Krisis air bersih yang melanda sebagian besar masyarakat Kabupaten Indramayu sejak sebulan terakhir semakin parah. Hal itu menyusul minimnya pasokan air dari bendungan Rentang di Kabupaten Majalengka.
''Sekarang kondisi air baku (PDAM) Indramayu hanya untuk tiga hari lagi,'' ujar Direktur Utama PDAM Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu, Tatang Sutardi kepada Republika.co.id, Sabtu (3/10) sore.
Krisis air bersih di Kabupaten Indramayu melanda lebih dari 100 desa yang tersebar di puluhan kecamatan di Kabupaten Indramayu. Selain akibat musim kemarau yang diatas normal, kondisi itu juga dipicu ditutupnya aliran sungai Cimanuk untuk penggenangan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang sejak 31 Agustus 2015.
Padahal, aliran sungai Cimanuk merupakan satu-satunya sumber air baku bagi para pelanggan PDAM Kabupaten Indramayu di wilayah timur. Tercatat, dari jumlah total pelanggan PDAM Kabupaten Indramayu yang mencapai 90.503 pelanggan, sebanyak 76.746 pelanggan di antaranya sangat bergantung pada sungai Cimanuk yang saat ini ditutup.
Untuk mengatasi krisis air bersih tersebut, PDAM Indramayu mengandalkan pengeringan bendung Rentang di Kabupaten Majalengka. Pasalnya, saat pengeringan tersebut, seluruh air di bendung itu akan dibuang ke sungai Cimanuk.
Namun, pengeringan yang semula dijadwalkan pada 15 September 2015, mengalami beberapa kali penundaan. Bahkan, hingga saat ini belum ada kepastian kapan pengeringan di bendung itu akan dilakukan.
''Saat ini kondisi air di bendung Rentang juga sudah menurun karena tidak ada air masuk,'' kata Tatang.
Tatang mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pengelola bendung Rentang maupun pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung, yang memiliki kewenangan terhadap bendung Rentang. Hasilnya, pada Sabtu (3/10) pagi, pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung menggelontorkan air sekitar dua kubik untuk Kabupaten Indramayu.
Rencananya, hal itu akan dilakukan sampai 15 Oktober. ''Mudah-mudahan saja air yang dua kubik itu sudah sampai Indramayu sebelum air (baku yang tersisa tiga hari lagi) habis,'' tutur Tatang.