Sabtu 03 Oct 2015 15:41 WIB

Kali Ciapus Mengering, Aktivitas Warga Terhambat

Rep: C34/ Red: Yudha Manggala P Putra
Dua bocah bermain di sungai yang telah mengering di kawasan Petamburan, Jakarta, Selasa (15/9).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Dua bocah bermain di sungai yang telah mengering di kawasan Petamburan, Jakarta, Selasa (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mengeringnya Kali Ciapus selama bulan kemarau membuat aktivitas warga Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, terhambat. Pasalnya, warga kerap mengambil air di sungai yang berhulu di Gunung Salak dan bermuara di Sungai Cisadane itu.

Salah satu warga bernama Soleh (43 tahun), menginformasikan bahwa air di Kali Ciapus memang tak mengalir selama kemarau. Kondisi itu menahun terjadi, meski kemarau tahun ini dianggapnya paling lama terjadi.

Biasanya, pria yang akrab disapa Oleh itu mengambil air dari Kali Ciapus untuk mandi dan mencuci ia bersama dua orang anaknya. Kini, air di Kali Ciapus hanya tergenang beberapa senti di atas mata kaki sehingga ia harus mengambil air di sumber lain yang berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya.

"Setiap hari saya ambil di pancuran, kira-kira jalan kaki dua kilometer. Memang makan waktu, tapi kalau beli sayang uangnya," kata Oleh.

Alternatif lain, ia mengambil air dari sumur di Desa Pasireurih. Setiap hari saat kemarau, ia dan sejumlah warga mengambil air di kedua tempat tersebut.

Terdapat pula warga yang membeli air di tangki penyedia air bersih. Sebanyak lima ribu liter air dijual seharga Rp 220 ribu.

"Biasanya tiga rumah patungan beli satu mobil, kira-kira cukup untuk empat hari," ujar Adi Wahyudi, warga yang tinggal di RT 14/RW 07 Desa Tamansari.

Pria 33 tahun itu mengatakan, air di rumahnya bersumber dari air ledeng dari mata air pegunungan Citiis. Selama kemarau, air tak mengalir sehingga ia terdesak dan akhirnya membeli air bersih untuk kebutuhan rumah tangga.

"Tapi tiga hari kemarin sempat hujan, airnya sedikit-sedikit sudah mengalir," kata Adi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement