Sabtu 03 Oct 2015 15:35 WIB

Bekasi Dukung Indonesia Bebas Sampah 2020

Red: M Akbar
Sejumlah pekerja mengemas sampah-sampah plastik di kawasan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sejumlah pekerja mengemas sampah-sampah plastik di kawasan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengambil bagian dalam program Indonesia Bebas Sampah 2020 melalui implementasi pengelolaan sampah perkotaan secara mandiri.

"Kami telah mendorong wargta Kota Bekasi untuk mengolah sampah secara 3R (reduce, reuse, dan recycle) sehingga target pengurangan sampah nasional sebesar 20 persen pada tahun 2019 bisa tercapai," kata Wakil wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu di Bekasi, Sabtu (3/10).

Menurut dia, upaya tersebut sempat dibahas dalam forum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan dengan melibatkan 50 pemerintah kota/kabupaten di Surabaya, akhir September 2015.

Dalam forum itu, kata dia, seluruh perwakilan pemerintah daerah saling menyampaikan gagasannya dalam uoaya bersama menuju Indonesia Bebas Sampah pada tahun 2020.

Di Kota Bekasi, kata dia, pengolahan sampah masih terus disosialisasikan melalui lima program konservasi lingkungan dan memaksimalkan peran bank sampah yang ada.

"Kami upayakan lima program, seperti pembuatan biopori, sumur resapan, pengelolaan sampah mandiri di lingkungan, komposting sampah, dan peningkatan estetika longkungan dengan program 1.000 taman," katanya.

Hingga saat ini, di Kota Bekasi telah terdapat 120 bank sampah yang berperan sebagai tempat pengolahan sampah secara mandiri oleh masyarakat.

"Masyarakat akan mengolah sendiri sampah yang mereka hasilkan untuk diproduksi menjadi pupuk. Kemudian, pupuknya kita beli untuk program penghijauan," katanya.

Menurut Syaikhu, pengelolaan sampah dengan metode 3R dalam skala nasional saat ini masih sangat kecil, yakni 7 persen. "Metode itu baru dilakukan di 28 kota metropolitan dan kota besar di Indonesia," katanya.

Berdasarkan catatan Kementerian Lingkungan Hidup, saat ini diperkirakan timbulan sampah secara nasional mencapai 200.000 ton per hari atau setara 73 juta ton per tahun.

"Timbulan sampah ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement