REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kereta api barang dari Stasiun Pasar Turi menuju Stasiun Kalimas mengalami anjlok di kawasan Dupak Magersari. Hal ini menyebabkan sejumlah rumah rusak serta seorang warga meninggal dunia, Sabtu (3/10) dini hari. Berdasarkan keterangan sejumlah warga, kereta api yang membawa puluhan gerbong kontainer itu belum jauh berangkat dari Stasiun Pasar Turi, namun tiga gerbong paling belakang sudah dalam posisi miring dan hampir jatuh.
"Kira-kira masih 100 meter dari stasiun, warga sudah melihat gerbongnya hampir jatuh dan meneriakinya. Tapi masinis di depan dan tidak mungkin dengar," ujar salah seorang warga di lokasi kejadian, Bakri.
Saat kereta masuk ke perkampungan Dupak Magersari, tiga gerbong paling belakang itu roboh dan menimpa sejumlah rumah. Belum ada keterangan resmi dari petugas kereta api setempat terkait jumlah rumah dan kerugiannya karena bangunan di sekitar lokasi merupakan bangunan semi permanen dan sebagian permanen. Kereta api yang terus berjalan pun menyeret gerbong kontainer yang terjatuh tadi dan menabrak puluhan rumah di sekitarnya.
"Sekitar 50 meter kemudian kereta api berhenti setelah ada bunyi benturan yang sangat keras. Warga keluar rumah dan melihat kejadiannya di luar," ucapnya.
Saat dicek, warga menemukan seorang warga bernama Umi Saluki (70), warga Dupak Magersari 1 Surabaya sudah dalam kondisi meninggal dunia. Menurut keterangan warga lainnya, nenek tersebut sedang membuat lontong di sekitar rumah yang memang dikerjakannya setiap malam.
Tidak itu saja, satu bocah atas nama Arif Wildan (11) yang juga warga sekitar mengalami luka di bagian tangan karena diduga terkena reruntuhan dinding rumah. Polisi dibantu petugas Dinas Kebakaran Surabaya dan warga sekitar mengevakuasi korban meninggal dunia maupun luka-luka ke RSU dr Soetomo Surabaya. Hingga saat ini diturunkan, proses evakuasi masih berlangsung agar tidak menghambat jalur kereta api lainnya.