REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PAN, Saleh Partaonan Daulay menilai pengibaran bendera Palestina di PBB bisa dimaknai bahwa Palestina telah diakui sebagai suatu entitas negara merdeka dan mandiri.
Namun, ia mengingatkan Palestina untuk tidak berhenti sampai disini, untuk menguatkan kemerdekaan mereka secara utuh. Menurutnya ini adalah babak baru dalam perjuangan bangsa Palestina. Langkah ke depan, bagaimana mendorong Palestina untuk bisa menjalin kerjasama dengan negara-negara lain.
"Palestina tidak boleh puas dengan pengibaran bendera itu saja. Masih banyak kerja lain yang perlu direalisasikan. Terutama dalam menata masa depan Palestina,'' katanya kepada wartawan, Jumat (2/10).
Ketua Komisi 8 DPR RI itu menyebutkan, ada dua hal besar yang perlu dikerjakan Palestina. Yaitu pada percaturan pergaulan global, Palestina diharapkan semakin agresif mencari dukungan dan pengakuan negara-negara lain. Sementara secara internal, Palestina harus mengukuhkan persatuan dan kesatuan bangsanya.
''Tidak perlu lagi ada faksi-faksi yang memiliki agenda berbeda. Yang adalah agenda persatuan bagi kemajuan bangsa Palestina,'' ujarnya.
Saleh meminta, Indonesia dapat menjadi pelopor dalam meneguhkan posisi Palestina sebagai negara merdeka di pentas global. Selama ini, peran-peran itu telah dilakukan Indonesia, tinggal bagaimana mengintensifkan dialog dan komunikasi dengan negara-negara lain.