Jumat 02 Oct 2015 13:29 WIB

Dua Lembaga Australia Digandeng Bangun Desa di Indonesia

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrsi Marwan Jafar melakukan kunjungan ke Australia Selatan untuk ikut membantu percepatan pembangunan desa di Indonesia. Marwan menggandeng dua lembaga untuk membantu pembangunan desa.

Pemerintah Indonesia melalui Kemendesberhasil menyepakati Letter of Intent (LoI) dengan Ministry of Employment, Higher Education and Skills Australia Selatan dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Scope Global Pty, Ltd (SG). (LoI) dengan Ministry of Employment, Higher Education and Skills Australia Selatan bersisi kesepakatan untuk mendorong kemitraan dan pertukaran informasi antara Indonesia dan Australia di bidang pendidikan dan keterampilan di kawasan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

Sementara, MoU dengan Scope Global Pty, Ltd (SG) menekankan sisi penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan desain perdesaan mandiri. Scope Global Pty, Ltd adalah sebuah perusahaan manajemen proyek internasional dengan 23 tahun pengalaman dan keberhasilan mengelola proyek-proyek pengembangan dan sektor pendidikan internasional, termasuk relawan dan beasiswa luar negeri.

 "LoI tersebut nantinya akan ditransformasi menjadi Persetujuan Kerangka Kerja yang lebih komprehensif. Segera kita kongkritkan," ujar Marwan.

Marwan menambahkan, Australia akan ikut dalam mengembangkan desain Perdesaan Mandiri untuk membantu mewujudkan desa sebagai basis utama swasembada pangan nasional, mengembangkan kapasitas Sumber Daya Manusia di wilayah kerja Kemendesa melalui program-program pelatihan di dalam dan luar negeri.

Menurut dia,  penandatanganan LoI merupakan tindak lanjut dari penjajakan kerjasama bilateral Indonesia-Australia untuk mendorong pengembangan kemitraan antara kedua pemerintah. Kerja sama ini meliputi bidang ketenagakerjaan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan peningkatan skill masyarakat (terutama untuk pengembangan berkelanjutan daerah pedesaan, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi di Indonesia).

“Kita harus saling berbagi pengalaman dan mengadakan program-program seperti studi banding, program-program magang, dan training yang berkualitas, mengingat perdesaan di Indonesia memiliki potensi perekonomian yang besar, terutama dalam sektor industri agrikultur dan sumber daya alam yang melimpah,” kata Marwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement