REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Ridwan meminta pemerintah untuk memutar kembali film pengkhianatan Gerakan 30 September 1965/PKI di televisi nasional pada setiap tanggal 30 September.
"Film G30S/PKI harus selalu diputar kembali tahun-tahun mendatang, di seluruh televisi," katanya di sela peringatan pengkhianatan G30S/PKI yang diselenggarakan Umat Islam Bersatu di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (1/10).
Tokoh Muslim itu mengatakan pemerintah harus mendorong pemutaran film itu untuk mengingatkan generasi penerus atas kekejaman PKI. Selain itu, ia juga meminta agar sejarah mengenai kekejaman PKI kembali dituliskan dalam buku pelajaran sejarah mulai tingkat sekolah dasar.
Menurut dia, cerita kekejaman PKI selama ini sudah dihapuskan dalam buku sejarah sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, sehingga sejarah kekejaman PKI pada tahun 1965 bisa diputarbalikkan.
"Padahal PKI telah mengawali kekejaman pada tahun 1948 dan jika sukses pasti terjadi kudeta oleh mereka, karena itu sejarah jangan hanya dilihat pada tahun 1965 tanpa melihat tahun 1948," katanya.
Oleh karena itu, masyarakat juga harus menolak timbulnya angkatan kelima PKI, yaitu petani yang dipersenjatai. "Simbol patung petani dipersenjatai itu harus kita tolak," kata dia.