Kamis 01 Oct 2015 18:52 WIB

PLN: Asap Turut Andil Padamkan Listrik di Sumbagsel

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ilham
Sejumlah pengendara melintas di jalan yang dipenenuhi kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Rabu (30/9).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Sejumlah pengendara melintas di jalan yang dipenenuhi kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Rabu (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemadaman aliran listrik yang terjadi di Lampung dan Palembang dan beberapa kota di Sumbagsel belakangan ini juga disebabkan kabut asap kebakaran hutan di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Jambi. Akibat asap, pasokan daya listrik dari PLTU di Sumsel berkurang.

"Ternyata asap juga membuat pasokan daya listrik PLTU di Sumsel ke Lampung berkurang, sehingga terjadi krisis daya. Palembang dan Lampung mati lampu," kata Manajer Bidang Distribusi PT PLN Distribusi Lampung, Alam Awaluddin di Bandar Lampung, Kamis (1/10).

Ia mengatakan, pasokan daya listrik dari Sumsel melaui sistem interkoneksi Sumbagsel ke Lampung berkurang sehingga terjadi defisit daya di Lampung dan Sumsel. Akibatnya, terjadi pemadaman aliran listrik secara bergilir.

Selain itu, ungkap dia, pemadamanan listrik terjadi di Lampung karena faktor kemarau yang membuat dua PLTA di Lampung mengalami penurunan daya. PLTA Batutegi (Tanggamus) 2x15 megawatth MW menjadi 2x14 MW, sedangka PLTA Waybesai (Lampung Barat) 2x45 MW menjadi 2x35 MW. "Itupun hanya mampu bertahan dua jam," katanya.

Menurut dia, saat ini pemadaman aliran listrik di Lampung berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. "Sekarang siang dan malam mati lampu, karena defisit daya listrik siang dan malam sebesar 79 MW," katanya. Pada malam hari beban daya listrik 815 MW, sedangkan siang hari 579 MW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement