Kamis 01 Oct 2015 15:30 WIB

Kekeringan, 17 Hektare Lahan di Kota Sukabumi Gagal Panen

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang petani, Idrus (67) membersihkan sawahnya yang mengalami kekeringan di Desa Lubuk Puar, Padangpariaman, Sumbar. Akibat rusaknya hulu irigasi dan musim kemarau, ratusan hektare sawah di kecamatan itu terancam gagal panen.
Foto: ANTARA
Seorang petani, Idrus (67) membersihkan sawahnya yang mengalami kekeringan di Desa Lubuk Puar, Padangpariaman, Sumbar. Akibat rusaknya hulu irigasi dan musim kemarau, ratusan hektare sawah di kecamatan itu terancam gagal panen.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah luasan areal pertanian yang mengalami gagal panen atau puso di Kota Sukabumi mencapai 17 hektare. Luasan lahan persawahan tersebut khususnya berada di dua kecamatan yakni Lembursitu dan Baros.

"Kekeringan tahun ini memang menyebabkan sejumlah lahan tidak bisa panen,’’ ujar Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kota Sukabumi Kardina Karsoedi, Kamis (1/10).

Dari pendataan DP2KP menyebutkan, lahan persawahan yang gagal panen mencapai sebanyak 17 hektare.Awalnya, lahan yang terancam kekeringan mencapai sekitar 28 hektare. Namun, sebagian lainnya masih bisa diselematkan karena masih bisa dipanen. Diakui Kardina, musim kekeringan tahun ini lebih terasa dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2014 lalu di Kota Sukabumi tidak ada areal pertanian yang mengalami gagal panen seperti tahun ini. Pada 2014 lalu kekeringanya bersifat basah karena masih ada hujan. Terakhir, kasus puso akibat kekeringan terjadi pada 2011 lalu.

Kardina mengungkapkan, adanya lahan pertanan yang puso tidak berpengaruh pada target produksi 2015. Hal ini dikarenakan total luasannya hanya sedikit bila dibandingkan dengan total luasan areal pertanian secara keseluruhan sebanyak 1.538 hektare. "Kota Sukabumi tidak terlalu parah terkena dampak kekeringan seperti daerah lain,’’ ujar Kardina.

Fenomena ini disebabkan kondisi sarana pengairan yang masih mencukupi pada saat kemarau.Bahkan saat ini sambung Kardina, para petani di lapangan tengah bersiap untuk menanam padi kembali. Penanaman padi dilakukan karena mulai ada informasi akan turunnya hujan di wilayah Sukabumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement