Kamis 01 Oct 2015 09:21 WIB

Kesaksian Menteri Sukarno: G30S Jebakan terhadap Bung Karno dan Pendukungnya (2)

Mantan Menteri Transmigrasi dan Koperasi Kabinet Dwikora M Achadi menjelaskan pengalamannya mengenai peristiwa G30S di kediamannya, di Sawangan, Depok, Sabtu (26/9).
Foto:

Orang-orang yang bertindak spontan seperti Dhani tidak sedikit. Mereka umumnya ialah loyalis Bung Karno yang mengira usaha perebutan kekuasaan benar-benar dilakukan Dewan Jenderal. Sebab, beberapa bulan sebelum G30S terjadi, rumor tentang Dewan Jenderal akan merebut kekuasaan telah berembus kencang. Apalagi siaran itu terkesan resmi dari pemerintah karena dibacakan oleh penyiar RRI sehari-hari dan mengatasnamakan Cakrabirawa selaku pengawal pribadi presiden.

“Penyiarnya (berita G30S) yang biasa menyiarkan. Jadi untuk orang awam mengira itu siaran resmi (pemerintah). Nah itu triknya, jadi semua dukung (G30S) kan? termasuk Oemar Dhani dan Kapolda dukung,” katanya.

Achadi bilang reaksi spontan orang-orang terhadap G30S, membuat dalang di belakang layar aksi G30S mampu memetakan siapa saja kelompok loyalis Bung Karno yang mesti dihabisi atau dibui. Dari reaksi spontan semacam itu juga sang dalang G30S memecah belah bangsa Indonesia ke dalam perang saudara. “Saya berkesimpulan bahwa G30S adalah penghianatan berbentuk jebakan-jebakan terhadap Bung Karno dan seluruh kekuatan yang loyal terhadap Bung Karno,” katanya.

Usaha menghacurkan loyalis Bung Karno mendapat legitimasinya setelah pengumuman lanjutan kelompok G30S di RRI pada pukul 13.00 WIB. Pengumuman yang kini disiarkan langsung oleh Untung (bukan Yasir Denhas) menyatakan G30S bertujuan menyelamatkan negara dari kudeta Dewan Jenderal.

Namun anehnya, Untung juga menyatakan pembentukan Dewan Revolusi Indonesia dan mendemisionerkan Kabinet Dwikora bentukan Bung Karno. Ini artinya kelompok G30S telah mengubah tujuan aksinya dari gerakan “heroik” menyelamatkan kepala negara, menjadi kelompok subversif penggerak kudeta.

“Dengan jatuhnya segenap kekuasaan negara ke tangan Dewan Revolusi Indonesia, maka kabinet Dwikora dengan sendirinya berstatus Demisioner,” kata Untung saat itu.

Pidato Untung sontak membuat banyak pihak kaget. Para loyalis Bung Karno yang pada pagi harinya spontan mendukung G30S mulai sadar telah masuk jebakan. Satu per satu mereka ditangkap dan ditahan dengan dalih melakukan makar terhadap pemerintah. Bahkan penangkapan juga dilakukan terhadap loyalis Bung Karno yang menentang aksi G30S. Achadi termasuk termasuk satu dari sekian banyak loyalis Bung Karno yang ditangkap. Dia dipenjara selama kurang lebih 12 tahun tanpa pernah tahu apa kesalahannya.

Pertanyaannya sekarang apa alasan Untung mengubah tujuan aksi G30S? Apakah Untung sadar bahwa perubahan tujuan aksi G30S turut mengubahnya dari seorang "pahlawan" menjadi pesakitan? Simak kisah Achadi selanjutnya saat berjumpa dengan Untung di Rumah Tahanan Cimahi (Bersambung)...

baca juga: kesaksian menteri Sukarno (bag 1) tentang G30S

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement