REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sebuah keluarga Muslim di India mendapatkan penganiayaan dari massa umat Hindu lantaran diisukan memakan daging sapi. Massa bahkan memukuli seorang pria berusia 50 tahun sampai mati.
Warga menuturkan, pada 16 September 2015 seekor anak sapi telah menghilang dari desa Bisara, India. Kemudian pada 28 September, siang, rumor tersebar tentang sisa-sisa anak sapi ditemukan di dekat lapangan dekat rumah seorang pria berusia 50 tahun, Mohammad Akhlaq.
Rumor itu menuduh Akhlaq membawa daging sapi dalam kantong plastik. Ketika anjing mulai mengejarnya, ia melemparkan kantung itu ke sebuah lapangan terbuka. Warga menemukan sisa-sisa anak sapi di dalam kantung tersebut.
Pada 28 September, sekitar pukul 09.30. Sekitar 10 orang datang ke sebuah kuil lokal, dan membuat pengumuman yang berkaitan dengan rumor tersebut.
Pada 20 September, sekitar pukul 10.00-10.30, massa mendatangi rumah Akhlaq dan melakukan penganiayaan kepada pria berusia 50 tahun itu, serta anak Akhlaq berusia 22 tahun bernama Denmark. Sekitar pukul 10.30-10.45, polisi akhirnya tiba di rumah Akhlaq, namun ia telah ditemukan tewas.
Sementara, Denmark ditemukan tanpa sadarkan diri. Ia kemudian dirawat di rumah sakit pemerintah di Noida dalam kondisi kritis. Sehari setelah itu, Selasa malam, 29 September, polisi menangkap enam warga yang diduga terkait kasus tersebut.
Sementara penuturan Sajida, anak dari Akhlaq, daging yang dimakan keluarga mereka bukanlah daging sapi. "Setiap kali ada hari raya di rumah ini, warga Hindu dari desa akan mendatangai rumah. Bahkan, itu terjadi lagi saat Idul Adha," ujar Sajida, seperti dilansir Indianexpress.com.
Keluarga itu telah menjelaskan, namun massa yang datang tidak percaya. Mereka kemudian mengambil beberapa daging dari lemari es. "Mereka pikir itu adalah daging sapi. Polisi telah membawa itu untuk dilakukan pemeriksaan. Jika hasil membuktikan kalau itu bukanlah daging sapi, akankah mereka bisa mengembalikan ayah saya yang telah meninggal?" kata Sajida.