Rabu 30 Sep 2015 15:32 WIB

Syafi'i Maarif Minta Saudi Buka Diri Soal Pengelolaan Haji

Jamaah dalam ritual prosesi haji di Mina.
Foto: Reuters
Jamaah dalam ritual prosesi haji di Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafi'i Ma'arif meminta Kerajaan Arab Saudi membuka diri dalam pengelolaan haji untuk ditangani secara bersama oleh negara-negara Islam sehingga manajemen haji lebih profesional dan insiden seperti Mina tidak berulang.

"Saudi harus membuka diri kepada negara-negara Muslim lainnya untuk memikirkan ini. Saudi jelas tidak mampu karena sudah terjadi insiden berkali-kali," kata Buya Syafi'i, Rabu (30/9).

Menurut Buya, manajemen perhajian yang dikelola oleh Kerajaan Saudi tergolong sangat buruk. Salah satu indikatornya, sering terjadi insiden yang memakan korban jiwa saat melaksanakan prosesi berhaji.

Syafi'i mengatakan Saudi telah berkali-kali jatuh dalam kesalahan yang sama dan itu tidak segera diperbaiki. Untuk itu, Saudi harus segera berbenah dengan membuka diri dalam manajemen hajinya, termasuk merombak pola informasi ke media yang cenderung tertutup, sebagaimana insiden Mina.

"Karena sistem pemerintahan yang monarki absolut sehingga ada informasi-informasi yang cenderung ditutup-tutupi," kata dia.

Syafi'i juga meminta kepada pemerintah Indonesia menekankan pendekatan diplomasi yang lebih intensif lagi dengan Saudi soal perbaikan manajemen haji. Tujuannya untuk menjamin keselamatan jamaah haji di Tanah Suci, terutama jamaah asal Indonesia.

Soal manajemen haji yang dikelola oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Syafi'i menyambut baik karena hal itu merupakan salah satu upaya memperbaiki pelayanan haji.

Kendati demikian, Buya memberi catatan agar OKI lebih independen untuk mengakomodasi sumbangsih negara anggota, atau tidak terlalu condong kepada pengelolaan haji yang didominasi oleh Arab Saudi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement