Selasa 29 Sep 2015 23:58 WIB

Indonesia Butuh Sekolah Aman dari Bencana

Rep: C13/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sekolah ambruk.   (ilustrasi)
Foto: foto : Septianjar Muharam
Sekolah ambruk. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Sudah beratus-ratus sekolah hancur akibat bencana yang terjadi di Indonesia. Kondisi ini pun jelas memiliki dampak buruk terhadap anak-anak Indonesia.

Direktur Pengurangan Risiko Bencana- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PRB-BNPB), Lilik Kurniawan mengatakan asumsi yang akan terjadi jika terdapat 262 sekolah roboh akibat bencana.

“Asumsinya satu sekolah sebanding dengan 120 siswa,” ujar Lilik di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Selasa (29/9). Dengan kata lain, 3144 siswa tidak bisa sekolah.

Menurut Lilik, Indonesia memang membutuhkan sekolah aman dari bencana. Apalagi, lanjut dia, di wilayah yang rawan bencana alam. Hal ini karena 80 persen wilayah di Indonesia merupakan rawan bencana gempa bumi.

Lilik menegaskan, gempa bumi itu bencana yang terjadi secara tiba-tiba. Situasi ini memiliki dampak merusak bahkan mematikan. “Lalu berapa banyak sekolah yang berada di wilayah itu? Berapa banyak anak-anak bersekolah di sana? Haruskah menunggu sampai gempa bumi terjadi lalu bertindak? Sekarang, kita harus buat sekolah dan madrasah aman dari bencana,” ujar dia.

Penetapan sekolah yang aman bencana ini telah dilakukan Indonesia. Hal ini terbukti dengan keluarnya Peraturan Kepala BNPB (Perka BNPB) Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah Aman Bencana. Menurut Lilik, upaya ini merupakan cara mereka untuk melindungi anak-anak dari ancaman gempa bumi.

Kepala Bagian Perencanaan, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri (kemendagri), Safrizal menerangkan, pada hakikatnya sekolah aman bencana itu serupa dengan sekolah lainnya. Hanya saja, sekolah ini memasukkan materi pelatihan aman dari bencana pada mata pelajaran tertentu. Penerapan sekolahnya diutamakan di daerah rawan bencana dengan lokasi yang paling aman.

Sementara itu, Kepala Bagian Perencanaan Program dan Anggaran, Biro Kerjasama dan Luar Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Fathurrahman, mengungkapkan telah menentukan lebih dari 25.620 sekolah percontohan aman dari bencana. Sekolah ini telah tersebar di seluruh daerah rawan bencana Indonesia.

Berkenaan dengan kualifikasi, Fathurrahman mengatakan, sekolah aman dari bencana itu harus berada pada jarak lima kilometer dari  sekolah lainnya. Sekolah itu juga tidak berdiri di jalan utama maupun yang berbahaya. “Yang pasti sekolah itu ada di daerah rawan bencana dengan lokasi yang paling aman dari bencana dibandingkan dengan lokasi sekolah lainnya,” tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement