Selasa 29 Sep 2015 22:30 WIB

WWF: Penanganan Asap Perlu Dilakukan Terpadu

Red: M Akbar
logo wwf
Foto: twitter.com
logo wwf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Wide Fund for Nature (WWF) mendesak pemerintah Republik Indonesia agar lebih terpadu dalam melakukan penanganan kabut asap mengingat masih pekatnya kabut asap melingkupi sejumlah wilayah di Tanah Air seperti di Kalimantan.

"Pemerintah perlu melakukan penanganan lebih terpadu bersama pemerintah daerah dan warga masyarakat dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Kalimantan," kata Direktur Konservasi WWF Indonesia, Arnold Sitompul, di Jakarta, Selasa (29/9).

Menurut Arnold Sitompul, kebanyakan titik api teridentifikasi berada di lahan gambut dan sejauh ini upaya pencegahan dan penanggulangan di lapangan nampak belum efektif.

Dengan masih terjadinya kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan, lanjut dia, Pemerintah perlu segera menempuh intervensi rekayasa hujan yang ditargetkan pada wilayah yang menyumbang titik api terbanyak.

Usaha sejauh ini, kata dia, dengan menggunakan bom air terbukti di lapangan belum mampu meredam jumlah titik api yang banyak diidentifikasi berada pada lahan gambut.

"Pascakunjungan Presiden Jokowi ke Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, kebakaran lahan dan hutan masih terus terjadi di Kalimantan. Hingga hari ini, kegiatan belajar-mengajar di Palangkaraya sudah diliburkan setidaknya selama dua minggu," kata Arnold.

Selain itu, lanjut dia, sepanjang September 2015, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah mencatat sekurangnya 15.000 orang mengalami ISPA sebagai dampak dari kabut asap.

World Wide Fund for Nature (organisasi nonpemerintah internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian, dan restorasi lingkungan) Indonesia juga menyerukan perlindungan lebih serius terhadap lahan gambut dengan meninjau kembali kebijakan pembangunan di wilayah gambut.

Sedangkan tindakan pencegahan dilakukan secara berkesinambungan untuk mengurangi potensi terulangnya kembali kebakaran hutan dan lahan di masa mendatang. Termasuk sepanjang tahun mempersiapkan jajaran Pemda dan masyarakat melalui pembentukan kelompok-kelompok masyarakat peduli api.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement