Rabu 30 Sep 2015 00:52 WIB

Jasa Kargo Merugi Akibat Kabut Asap

  Beberapa pelajar SMP 15 Kota Jambi berjalan pulang menembus kabut asap dari sekolah di Jalan Lingkar Timur, Jambi, Selasa (29/9).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Beberapa pelajar SMP 15 Kota Jambi berjalan pulang menembus kabut asap dari sekolah di Jalan Lingkar Timur, Jambi, Selasa (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Maskapai Garuda yang melayani kargo di Bandar Udara Sultan Thaha Jambi, Provinsi Jambi, merugi karena sudah satu bulan bandara tersebut sering lumpuh akibat kabut asap.

"Sudah hampir satu bulan rata-rata kargo gagal terangkut melalui jalur penerbangan Bandara Sultan Thaha karena pesawat tidak bisa mendarat," kata Station Manager Garuda Indonesia Area Jambi, Permadi, Selasa.

Permadi mengatakan, semenjak kabut asap yang mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Jambi, minat konsumen untuk mengirim barang via udara pun berkurang bahkan nihil. Sebagian besar pengusaha dan masyarakat Jambi saat ini lebih memilih pengiriman via jalur darat.

"Terkecuali pada tanggal 21 September, pengiriman udara bisa dilakukan karena pada saat itu kondisi jarak pandang di landasan bandara sempat membaik," kata Permadi.

Untuk mengantisipasi dampak kabut asap yang membuat lumpuh penerbangan, pihaknya telah mengambil alternatif dengan mengirim barang milik konsumen di Jambi melalui Palembang dengan menempuh jalur darat menuju ke sana.

"Kita akhirnya mengambil alternatif mengirim barang konsumen Jambi lewat maskapai kita yang ada di Palembang," katanya menjelaskan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jambi menyatakan bahwa kabut asap yang meyelimuti wilayah Provinsi Jambi tahun 2015 merupakan yang terparah.

"Kabut asap di Jambi tahun ini paling parah dan cukup lama karena berbarengan dengan fenomena global dan dampak dari El Nino yang saat ini masih aktif," kata petugas prakiraan cuaca BMKG Jambi, Dwi Atmoko.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement