REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama dengan DPRD Kota Bandung sedang melakukan tahap finalisasi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Perubahan Kota Bandung. Dalam RAPBD Perubahan, terdapat penambahan dana sekitar Rp 221 miliar.
"Ada tambahan dana kurang lebih Rp 221 miliar," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Yossi Irianto saat ditemui di Hotel Savoy Homann, Selasa (29/9).
Adanya penambahan dana bertujuan untuk mendorong pembangunan di tiga sektor utama. Ketiga sektor utama tersebut ialah infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.
Salah satu alasan penambahan dana ini karena ada beberapa program yang tidak berjalan maksimal akibat keterbatasan. "Nah, sekarang kita lihat dalam evaluasi dengan dewan, mana saja yang perlu didorong dan sebagainya," tambah Yossi.
Terkait dana yang dianggarkan untuk pengadaan senjata peluru karet model air softgun sebesar Rp 2,2 miliar, Yossi mengatakan dana tersebut tidak akan menjadi Sisa Lebih Pembiayaan (Silpa). Dana tersebut akan digeser untuk program lain yang lebih bermanfaat dan mendesak.
"Nanti terlihat mana yang penting dan mana yang tidak, setelah angkanya muncul, dana tersebut diprioritaskan untuk belanja wajibnya, seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur," jelas Yossi.