Selasa 29 Sep 2015 18:03 WIB

Air di Mars Masih Hipotesis

Rep: lida puspaningtyas/ Red: Taufik Rachman
Mars
Mars

REPUBLIKA.CO.ID,CAPE CANAVERAL -- Sebuah hipotesis terbaru terkait planet Mars mengguncang kemungkinan adanya kehidupan lain selain di Bumi. Para peneliti percaya bahwa Mars pernah memiliki air, salah satu sumber kehidupan.

"Mars bukan planet yang kering dan gersang seperti yang kita kira di masa lalunya," kata Direktur Ilmu Planet NASA, Jim Green. Baru-baru ini NASA merilis citra satelit yang menunjukan retakan mirip jejak air sungai yang pernah mengalir.

Para Ilmuwan melaporkan Senin, hal itu meningkatkan kemungkinan adanya kehidupan di planet merah tersebut. Pada 2008, mereka membenarkan adanya air beku di Mars. Planet tetangga Bumi itu juga memiliki lapisan seperti molekul air di keraknya.

Saat ini, misi NASA terkait Mars yaitu Mars Reconnaissance Orbiter telah mengumpulkan informasi di lapangan. Peneliti mengaku memiliki bukti bahwa cairan pernah menetes dari lereng Mars.

"Ini menunjukan bahwa ada kemungkinan untuk hidup di Mars," kata kepala misi ilmu pengetahuan NASA, John Grunsfeld dalam konferensi pers di Washington.

Anak sungai yang tampak dalam citra satelit tersebut memiliki lebar 12-15 kaki dan panjang 300 kaki. Mereka tampaknya berisi tanah basah. Air yang dimaksud dipercaya berisi garam tertentu, seperti magnesium perklorat, magnesium klorat dan sodium perklorat.

Seperti garam yang digunakan untuk melelehkan es dan salju di Bumi, bahan seperti itu bisa menghalangi air membeku di suhu sangat rendah. Itu menjelaskan bagaimana air bisa berbentuk likuid di Mars yang memiliki suhu rata-rata -81 derajat Fahrenheit.

Selain mendukung kehidupan, keberadaan air cair bisa membuat segalanya lebih mudah bagi astronot yang mengunjungi atau tinggal di Mars. Air dapat digunakan untuk minum dan untuk menciptakan oksigen dan bahan bakar roket. Tujuan NASA adalah untuk mengirim manusia ada di tahun 2030-an.

Michael Meyer, ilmuwan untuk program eksplorasi Mars NASA, mengatakan satu-satunya cara yang pasti untuk saat ini untuk menentukan apakah ada kehidupan di Mars adalah untuk mengumpulkan batu dan tanah untuk analisis di Bumi. "Air adalah salah satu sumber daya yang paling berharga yang diperlukan untuk misi manusia ke planet merah," kata ketua House Science, Rep Lamar Smith.

Menurutnya, temuan ini membuatnya untuk melakukan misi di Mars. Alfred McEwen dari University of Arizona di Tucson, seorang ilmuwan pada proyek, percaya kemungkinan kehidupan di Mars menjadi sangat tinggi.

Sumber air asin adalah sebuah misteri. Para ilmuwan mengatakan itu bisa mencairkan es, uap air dari atmosfer Mars yang tipis, atau beberapa kombinasi.

Bukti dari air yang mengalir sebagian besar terdiri dari garis sempit dan gelap d permukaan yang cenderung timbul tenggelam selama bulan terpanas Mars. Namun memudar di sisa tahun. Garis itu berada di tempat dmana suhu terendahnya serendah 10 dibawah nol.

Kini Mars tidak seperti Mars kuno. Tiga miliar tahun yang lalu, Mars tampak memiliki laut yang besar. Tapi hal itu masih misteri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement