REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memerintahkan kepada jajarannya menuntaskan kasus pembunuhan sadis aktifis lingkungan asal Lumajang, Jawa Timur, Salim Kancil. Saat ini orang yang terlibat pembunuhan sudah ditangkap.
"Tinggal mengembangkan siapa aktor intelektualnya," ujarnya, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (29/9).
Mabes Polri, kata Badrodin, juga mengirimkan tenaga ke Polda Jawa Timur untuk mempercepat pengusutan. Mantan Kapolda Jawa Timur itu sudah perintahkan agar diback-up dari Mabes Polri.
Tersangka pembunuhan Salim Kancil di Desa Selok Awar-Awar, Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur bertambah. Hal tersebut setelah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi.
"Tersangka sudah 22 orang. Dari olah TKP ada barbuk dan transaksi," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, saat dihubungi, Selasa (29/9).
Raden menjelaskan, dari hasil olah TKP ditemukan terdapat pihak mengomandai pembunuhan terhadap Salim Kancil. "Ayo ke sana, ayo ke sana," kata Raden menirukan pihak yang memberikan komando.
Raden menegaskan, polisi akan memproses kasus ini hingga tuntas. Namun, hingga kini polisi belum bisa menduga adanya keterlibatan pihak pertambangan.