Senin 28 Sep 2015 17:34 WIB

Hydrant Pemadam di Kota Bandung Hanya Empat yang Fungsi Optimal

Hydrant
Foto: Republika/Panca
Hydrant

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung mencatat dari 262 buah hydrant yang ada di Kota Bandung, hanya empat yang berfungsi secara optimal.

"Sejumlah hydrant yang dimiliki Kota Bandung semuanya berfungsi dan dapat digunakan. Namun hanya empat hydrant yang memiliki debit air yang cukup besar dan optimal," kata Kepala Bidang Pemadaman DPPK Kota Bandung Yosep Heryansyah, Senin.

Menurut Yosep hal tersebut disebabkan oleh sebagian besar hydrant di Kota Bandung memiliki debit air tergolong kecil yang hanya mampu mengisi tangki unit mobil pemadam berkapasitas 4.000 hingga 8.000 liter. Adapun keempat hydrant yang memiliki debit air normal terletak di kawasan Supratman, Ahmad Yani, Cikapayang dan Kordon.

Menurut dia, rendahnya debit air pada hydrant akan mempengaruhi kecepatan dalam pengisian tangki mobil unit pemadam kebakaran. Sebab bila melakukan pengisian tangki berkapasitas cukup besar, akan memakan waktu yang cukup lama.

"Dengan menggunakan hydrant yang memiliki debit air besar, pengisian terhadap tangki unit mobil pemadam kebakaran dapat dilakukan dalam waktu 4-5 menit. Tapi kalau dengan itu (hydrant berdebit air rendah), mungkin bisa sampai satu jam," kata Yosep.

Menurutnya, dengan keterbatasan jumlah hydrant yang berfungsi optimal itu menjadi hambatan tersendiri bagi pihaknya untuk menjangkau sumber air dan lokasi kebakaran. Sehingga, jika terjadi kebakaran di kawasan yang jauh dari sumber air maka akan menjadi kendala tersendiri.

"Bila kebakaran di ujung, misalnya, hydrant Supratman kan ada di tengah Bandung posisinya. Bila malam mungkin tidak masalah, tapi pagi dan sore, kondisi jalan macet, Itu yang menjadi kendala utama kita," katanya.

Ia berharap, masing-masing kewilayahan memiliki hydrant yang berfungsi optimal dengan debit air yang besar. Adanya hydrant yang berdebit air besar dapat memudahkan petugas pemadaman untuk menjangkau sumber air dan juga lokasi kebakaran, sehingga response time yang diberikan akan lebih cepat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement