Senin 28 Sep 2015 13:26 WIB

Dituding Syiah, Ini Klarifikasi Asma Nadia

Novelis Asma Nadia.
Foto: republika/prayogi
Novelis Asma Nadia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Novelis Asma Nadia menulis artikel di rubrik Resonansi berjudul 'Karpet Merah Perenggut Nyawa' di Harian Republika edisi Sabtu (26/9). Dia mengomentari insiden Mina yang mengakibatkan 700 lebih jamaah haji dari berbagai negara yang kehilangan nyawa.

Penulis novel Surga yang tak Dirindukan tersebut juga mengemukakan pengalamannya ketika umrah. Ketika sedang tawaf mengelilingi Kabah, tiba-tiba putaran berhenti. Dia mengalami sesak nafas lantaran terimpit gelombang jamaah lain.

Ternyata, putaran berhenti lantaran adanya tamu VVIP yang mendapat pengawalan ketat. Hal yang sama ia singgung ketika penyebab insiden Mina lantaran hadirnya Pangeran Arab Saudi di lokasi jumratan. Sontak saja, di lini masa, ia dituduh sebagai penganut Syiah.

Para penuding yang merupakan pembela Saudi beranggapan, Asma Nadia memakai sumber rujukan kantor berita Iran. Lantaran tudingan Syiah itu lah, ia menulis klarifikasi melalui akun Twitter, ‏@asmanadia:

1. Kenapa saya dituduh syiah karena tulisan di Resonansi,akan saya bahas. Semoga bisa diterima dengan hati jernih dan tanpa prasangka.

2. saya merujuk pada REPUBLIKA,24 Sept. Dugaan, sekali lagi  baru DUGAAN terkait mobil pangeran.Tulisan saya kirim tgl 25, 26 Sept dimuat.

3. Detail TANGGAL ini penting, kecuali saya yang luput, tapi Allah menjadi saksi tidak ada unsur kesengajaan tertentu spt yang dituduhkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement