REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah keluarga mengaku pasrah anggota keluarganya yang sedang menunaikan ibadah haji menjadi korban dari insiden di Mina, Arab Saudi.
"Kami hanya bisa pasrah, menyerahkan permasalahan ini kepada Allah," kata Dede Harlan (70), orang tua dari empat jamaah yang menjadi korban meninggal dunia asal Kota Banjar, Jawa Barat, Sabtu (26/9).
Dede juga merupakan ayah dan mertua dari korban yang meninggal dunia yakni pasangan suami istri Dikdik M Tasdik-Ira Kusmira, dan Atang Gumawang-Ima Rismawati.
Dia juga merupakan ayah dari anaknya yang juga korban luka-luka yakni Irfan Firdaus dan Siska, serta saudaranya Ati Rohyani yang mengalami luka-luka akibat insiden Mina tersebut.
Para korban itu merupakan satu keluarga asal Kampung Lingkungan Cikabuyutan Barat, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.
Dede mengaku mendapatkan informasi anak dan menantunya meninggal dunia dalam insiden Mina setelah ditelepon oleh anaknya yang menjadi jamaah haji dan juga menjadi korban luka-luka di Mina.
"Informasinya dari anak saya yang sekarang di Mekkah," katanya.
Pernyataan sama disampaikan Deden menantu dari korban meninggal dunia lainnya Maemunah (54) asal Kota Banjar yang berharap almarhumah meninggal dengan sahid.
Ia menegaskan, insiden yang menimpa mertuanya itu merupakan kekuasaan dan sudah ditentukan oleh Allah SWT.
"Allah sudah menentukan semuanya," kata Deden.
Deden berharap insiden serupa di Mina tidak terjadi lagi, dan menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak.
"Harapannya tidak lagi terjadi peristiwa semacam ini," katanya.
Sementara itu, seluruh korban insiden Mina asal Kota Banjar merupakan jamaah haji yang ikut rombongan pemberangkatan dengan KBIH Persatuan Islam di Kabupaten Bandung.