REPUBLIKA.CO.ID,MUARA TEWEH -- Penerbangan dari dan ke Bandara Beringin, di Muara Teweh, Kalimantan Tengah, terhenti selama tiga pekan terakhir akibat kabut asap.
"Penerbangan batal sejak Jumat (4/9) lalu dan hingga saat ini masih terhenti akibat kabut asap," kata petugas Bandara Beringin, Akhmad Sidik di Muara Teweh, Sabtu.
Menurut dia, jarak pandang mencapai 600-700 meter pada Jumat (25/9) dan terus menurun pada Sabtu.
Sidik mengatakan akibat tidak adanya penerbangan, peneriman Bandara Beringin. "Penerimaan sejumlah biaya pajak penumpang dan pendaratan pesawat terbang minim akibat tidak adanya penerbangan," kata dia.
Ia menyebutkan, maskapai yang menghentikan sementara penerbangannya adalah Susi Air dengan rute Muara Teweh - Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Muara Teweh-Balikpapan, dan Muara Teweh-Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Penerbangan lainnya yang juga terhenti yaitu pesawat sewa (carter) perusahaan tambang batu bara dan perusahaan gas yang melayani penumpang di antaranya karyawan.
Sementara Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Stasiun Meteorologi Beringin Muara Teweh Sunardi mengatakan jarak pandang permukaan pada Sabtu sore sekitar 70 meter dengan jarak pandang vertikal 150 kaki.
"Memang kabut asap pada Jumat sore sempat mencapai 600 - 700 meter, namun hari ini Sabtu kembali tebal sekitar 40 - 70 meter karena angin berhembus," kata Sunardi.