Jumat 25 Sep 2015 16:35 WIB
Insiden Mina

Menag: Petugas Masih Identifikasi Korban Insiden Mina

Sebuah ambulan mengangkut korban insiden Mina, Kamis (24/9). Akibat berdesakan, ratusan jamaah haji menjadi korban luka dan wafat saat hendak melempar jumrah.
Foto: Reuters
Sebuah ambulan mengangkut korban insiden Mina, Kamis (24/9). Akibat berdesakan, ratusan jamaah haji menjadi korban luka dan wafat saat hendak melempar jumrah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi masih mengidentifikasi korban jamaah haji Indonesia akibat kecelakaan di Mina, Kamis (24/9).

"Petugas bekerja 24 jam untuk menjalin komunikasi ke beberapa rumah sakit yang ada di Mina dan Mekkah untuk mengidentifikasi korban kecelakaan pada (Kamis) pagi kemarin itu," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/9).

Sejauh ini, diketahui ada tiga anggota jamaah haji Indonesia menjadi korban wafat saat ribuan anggota jamaah haji dari berbagai negara berdesak-desakan di Jalan Arab 204 yang menuju lokasi pelemparan jumrah.

Dua korban wafat sudah berhasil diidentifikasi petugas yaitu Busyaiyah Sahrel Abdul Gafar dari kloter BTH 14 asal Pontianak, Kalimantan Barat dan Hamid Atwi Tarji Rofia dari kloter SUB 48 Probolinggo, Jatim.

Keduanya bisa dikenali berdasarkan gelang identitas dan kecocokan foto yang ada di tangan petugas. Istri korban Hamid Atwi juga sudah mendapat informasi itu dan membenarkan data-data tentang sang suami.

Adapun satu korban lainnya masih dalam identifikasi karena tidak ditemukan gelang dan petunjuk identitas apapun yang dibawa oleh jenazah. Jenazah tersebut kini berada di Rumah Sakit Mina Al-Jisr.

Berdasarkan kunjungan ke salah satu rumah sakit yang dijadikan tempat rujukan para korban, Menag mengatakan, kondisi rumah sakit masih ramai dengan status penanganan darurat, karenanya proses pencocokan data-data korban membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Kendati demikian, Menag memastikan sudah ada petugas yang ditempatkan untuk mendata korban, khususnya korban yang berasal dari jamaah Indonesia.

Terkait dengan tempat kecelakaan yang terjadi di Jalan Arab 204 tersebut, Menag mengatakan lokasi itu bukanlah jalur yang digunakan jamaah haji Tanah Air ke lokasi jumrah.

Selain itu, waktu kejadian yang diperkirakan pada pukul 07.30 waktu setempat seharusnya bukanlah jadwal melempar jumrah bagi jamaah haji asal Indonesia.

"Karenanya, keberadaan sejumlah jamaah haji Indonesia di tempat itu juga masih dalam pengumpulan informasi secara saksama," ujar Lukman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement