REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini kabar jumlah korban serta penyebab tragedi Mina Kamis (24/9) pagi kemarin masih simpang siur.
Menanggapi hal tersebut juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi Mayjen Mansour At-Turki menyatakan dalam siaran persnya terkait penanganan mereka terhadap jamaah haji dalam tragedi Mina.
Menurutnya, peristiwa tersebut bermula di Jalan Arab 204 yang bersimpangan dengan Jalan 223. Lokasi tersebut merupakan salah satu lintasan menuju lokasi jamarat.
“Saat itu, jalanan padat, desak-desakan, dan terjadi aksi saling dorong itulah yang menyebabkan jatuhnya banyak korban,” ujar At-Turki dilansir dari Arabnews, Jumat (26/9).
Selain itu, faktor cuaca yang panas serta kondisi fisik jamaah yang mulai lelah karena serangkaian ibadah sebelumnya. Yakni, mulai dari wukuf di Arafah, kemudian perjalanan dari Muzdalifah menuju Mina.
Kondisi dan situasi yang semarawut tersebut membuat Kementerian Dalam Negeri dan Pangeran Muhammad bin Naif segera memimpin rapat darurat dan mengumpulkan semua pihak terkait dalam peristiwa.
Rapat tersebut menghasilkan pembahasan awal mula peristiwa, berlanjut pada strategi dan prosedur penanganan, dan juga telah diputuskan dibuat tim invetigasi untuk menyelidiki lebih dalam penyebab peristiwa Mina itu. Lalu hasilnya akan segera disampaikan kepada penguasa tertinggi Arab Saudi Raja Salman.
Data sementara meneyebutkan, hingga pukul 21.00 waktu Arab Saudi, jumlah korban meninggal 717 jamaah dan jumlah korban luka-luka 863 jamaah.
Saat ini di Arab Saudi masih terus melakukan identifikasi terkait identitas para korban baik yang luka maupun yang telahmeninggal dunia. Informasi akan segera disampaikan secara resmi jika memang hasil identifikasi telah selesai.
Kedutaan besar RI akan terus berkoordinasi dengan panitia penyelenggaran ibadah haji (PPIH) dan otoritas terkait di Arab Saudi.