REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Saat ini di DIY sudah 438 desa di DIY sudah mendapat bantuan sarana prasarana perpustakaan desa. Namun sayangnya belum semua perpustakaan desa tersebut berfungsi optimal.
Hal itu dikemukakan Kepala Bidang Pelayanan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY Monia Nur Lastiyani pada ekspos hasil monitoring dan evaluasi perpustakaan desa/kelurahan di DIY 2015 di Yogyakarta, Rabu (24/9).
Dia mengungkapkan dari 20 perpustakaan desa di empat kabupatan se DIY yang dievaluasi tahun 2015 ini, hanya ada tiga desa yang menyediakan anggaran khusus untuk perpustakaan pada APBDesnya yaitu Baturetno, Bantul; Trimulyo Bantul dan Patuk Gunungkidul.
Selanjutnya perpustakaan yang mempunyai tambahan koleksi juga hanya ada tiga buah, sedangkan perpustakaan lainnya masih sama kondisinya dengan posisi bantuan awal dan bahkan masih ada yang tidak terawat baik.
Buruknya pengelolaan perpustakaan, kata Monica menambahkan, karena terbatasnya sumber daya manusia dan bekerjanya sukarela. Karena itu, kata Kepala BPAD DIY Budi Wibowo, diperlukan perbaikan SDM perpustakaan desa agar perpustakaan desa yang merupakan ujung tombak gerakan pemasyarakatan minat baca benar-benar representative bagi masyarakat desa.
Dia mengungkapkan saat ini diwacanakan akademi komunitas perpustakaan sebagai wahana pendidikan pengelola perpustakaan desa dan agar mereka bisa mendapat sertifikat. Sehingga jika pengelola perpustakaan desa sudah bersertifikat, BPAD DIY tidak segan menyiapkan anggaran dana donor bagi pengelola perpustakaan desa.