REPUBLIKA.CO.ID, PULANG PISAU -- Presiden Joko Widodo tetap melanjutkan kegiatan blusukan asapnya di Hari Raya Idul Adha. Kali ini, Jokowi masuk ke lahan gambut yang terbakar di Desa Henda, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (24/9).
Asap tebal hitam masih membumbung tinggi saat Presiden dan rombongan tiba di lokasi yang berada di pinggir jalan Trans Kalimantan tersebut. Dedaunan pohon yang telah hangus berterbangan terbawa angin. Sejumlah personel TNI-Polri terlihat tengah memadamkan asap dengan selang air dari mobil pemadam kebakaran.
Presiden Jokowi masuk ke dalam lahan untuk meninjau kerusakan di lokasi tersebut. Saat meninjau lokasi, dia didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala BNPB Willem Rampangilei, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Jokowi menilai membuka lahan dengan cara membakar sudah menjadi budaya di sebagian masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan bencana asap terus terjadi. "Penduduk kita untuk pembersihan lahan, budaya lamanya adalah dengan cara dibakar, karena itu yang paling cepat," kata Presiden.
Oleh karenanya, mantan gubernur DKI Jakarta tersebut menekankan pentingnya pejabat setempat melakukan sosialisasi secara masif pada masyarakat mengenai bahaya membakar lahan. Pulang Pisau merupakan salah satu wilayah di Kalimantan Tengah yang paling parah mengalami bencana asap. Hal ini karena kabupaten tersebut memiliki jenis lahan bergambut.
"Tadi saya berdiam diri selama lima menit, tiba-tiba saja api membesar," kata Presiden.
Jokowi menyebut, ada dua titik di Kalimantan Tengah yang segera dibangun kanal untuk membuat lahan gambut tetap basah. Dia sudah memerintahkan BNPB dan TNI untuk membangun kanal tersebut dalam waktu dekat.