Kamis 24 Sep 2015 11:20 WIB

Asap Masih Membubung, Jokowi Tunda Tinjau Pengungsi Sinabung

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbayameninjau lokasi bekas kebakaran lahan di desa Guntung Damar, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/9)
Foto: ANTARA FOTO/Herry Murdy Hermawan
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbayameninjau lokasi bekas kebakaran lahan di desa Guntung Damar, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/9)

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN -- Presiden Joko Widodo menunda rencana peninjauan kawasan Sinabung, Sumatra Utara.

Menurut Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, Presiden beralih meninjau langsung penanganan kebakaran lahan di Kalimantan Tengah.

"Memburuknya udara di kawasan Kalimantan Tengah yang diakibatkan bencana kabut asap, menyebabkan Presiden Joko Widodo menunda peninjauan kawasan Sinabung Sumatera Utara," kata Ari, Kamis (24/9).

Sebelumnya, setelah melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Agung Al-Karomah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jokowi dan istrinya Iriana Joko Widodo akan melanjutkan kunjungannya ke Sumatra Utara.

Namun, agenda tersebut terpaksa ditunda lantaran Jokowi akan meninjau kebakaran lahan yang terjadi di Kapuas dan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah yang berjarak 130 kilometer melalui jalur darat.

Ari menjelaskan, Jokowi merasa perlu meninjau langsung pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kalimantan Tengah mengingat tingkat darurat kabut asap yang terjadi di wilayah tersebut. Ia mengatakan, Jokowi ingin memastikan seluruh pihak telah bekerja bersama.

Meskipun keberangkatan ke Sumatra Utara ditunda, Jokowi telah memerintahkan Pangdam Bukit Barisan dan Ketua Satuan Tugas Percepatan Relokasi Korban Terdampak Bencana Erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara untuk memantau perkembangan serta menyiapkan proses relokasi.

"Presiden sendiri tetap akan mengunjungi pengungsi Sinabung pada kesempatan berikutnya, mengingat pengananan kawasan Sinabung ditargetkan dapat tuntas pada akhir tahun 2015," jelas Ari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement