Rabu 23 Sep 2015 04:34 WIB

Pesan JK kepada Calon Kepala Daerah Partai Nasdem

Rep: Dessy S Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Wapres Jusuf Kalla dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Foto: Antara
Wapres Jusuf Kalla dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri rapat kerja Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Dalam kesempatan ini, JK pun memberikan arahan kepada 255 calon kepala daerah dari Partai Nasdem yang akan mengikuti pilkada serentak pada akhir tahun mendatang.

Kalla mengingatkan, seorang pemimpin yang terpilih adalah seseorang yang mampu memberikan pengaruh terhadap orang lain. Pemimpin juga merupakan sosok yang tak hanya melaksanakan tugas yang mudah.

"Tidak hanya laksanakan hal-hal yang gampang, tidak hanya hal-hal populer tapi diuji melaksanakan hal-hal tidak populer," kata JK saat menutup rakernas Partai Nasdem di JCC, Jakarta, Selasa (22/9).

Seorang pemimpin, kata JK, bukan hanya merupakan seorang koordinator namun juga orang yang dapat memberikan perintah. Tak hanya itu, tugas utama seorang pemimpin yakni harus dapat mewujudkan harapan-harapan masyarakat.

"Pengalaman di mana pun bahwa pemimpin yang terpilih adalah orang yang berkomunikasi dengan baik," tambah dia.

Dihadapan para kader, JK meminta agar selalu optimis dalam berpolitik. Menurut dia, hanya calon kepala daerah yang memiliki optimis dan semangat yang tinggi yang dapat berhasil.

Tak hanya itu, mantan ketua umum Partai Golkar tersebut pun sempat menuturkan pengalamannya dalam mengikuti pemilihan umum. Ia mengatakan sudah tiga kali ikut pilpres, namun hanya dua kali menang.

Dihadapan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, JK menyampaikan apresiasinya terhadap Surya Paloh yang selalu memberikan dukungan saat mengikuti pemilihan umum.

"Saya sudah tiga kali seperti Anda, dua menang, satu kalah. Saya ingin katakan bahwa ketiga-tiganya selalu bersama Surya, dia pendukung saya terus menerus, 2009 kita menang," kata JK.

Selain itu, JK juga sempat menyinggung terkait kondisi ekonomi dalam negeri saat ini. Pelemahan ekonomi dalam negeri, kata dia, diakibatkan oleh kondisi ekonomi global yang kemudian juga mempengaruhi penurunan pendapatan masyarakat Indonesia.

Oleh sebab itu, pemerintah perlu bekerja keras memberikan dukungan serta dorongan agar masyarakat dapat berkreativitas serta meningkatkan produktivitasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement