REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Tasikmalaya, RF (12 tahun), menjadi tersangka pencabulan. Ia dilaporkan mencabuli enam orang temannya yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Diduga, pencabulan tersebut akibat terlalu sering menonton film dewasa di internet.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Ajun Komisaris Riki Arinanda melalui Kanit PPA Polres Kota Tasikmalaya Ipda Ikhwan mengatakan, terungkapnya kasus RF berawal saat ada saksi mata yang melapor. Saksi mata memergoki RF sedang melakukan aksinya.

RF melakukan pencabulan terhadap RS yang masih duduk di bangku sekolah dasar pada Agustus 2015. Saat itu, RF mencabuli RS di sawah dekat kolam. "Kemudian saksi mata melapor kepada ibu korban," ujar Ipda Ikhwan kepada Republika.co.id, Selasa (22/9).

Kemudian ibu korban menanyakan kejadian tersebut kepada anaknya. Awalnya, anaknya tidak mengakui karena takut dimarahi. Namun, lama-lama ia mengakuinya. Kemudian ibu korban melaporkannya ke polisi.

Berdasarkan hasil penyidikan kepolisian, RF telah menjalankan aksinya sejak Agustus 2013 dengan total korban enam orang. Selain RS, korban lainnya adalah WD. "Korban berinisial WD yang mengaku dicabuli RF di tahun 2013 dan saat itu RF masih kelas lima SD," kata Ipda Ikhwan.

Korban berinisial WD mengaku dicabuli RF pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB. Waktu itu RF menjalankan aksinya saat bulan puasa. Korban dicabuli RF setelah mereka membeli petasan bersama-sama.

Ipda Ikhwan menjelaskan, saat itu korban disuruh membuka celana pelaku. Tapi korban menolak. RF kemudian mengancam korban dan menyuruh melakukan adegan tidak senonoh. Lagi-lagi korban menolak.

Akhirnya RF berhasil memaksa korban memegang kemaluannya. Ipda Ikhwan menegaskan, saat ini RF masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik PPA Polres Kota Tasikmalaya Kota. Sementara, RF tidak ditahan karena usianya baru 12 tahun.

Ikuti Whatsapp Channel Republika