REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon bupati dan wakil bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar-Herman Suherman (Beriman) menyodorkan fakta integritas kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Hal itu dilakukan karena mereka ingin menunjukkan komitmen untuk membangun pemerintahan yang bersih dan tidak mengkhianati rakyat. "Ini adalah bukti komitmen untuk pemerintahan yang bersih dan baik, serta pencegahan korupsi setelah terpilih nanti,” kata kuasa hukum Beriman, Abdul Kholik kepada Republika.co.id, Selasa (22/9).
Surat yang ditandatangani Irvan-Herman tersebut bermaterai sehingga menjadi komitmen bagi keduanya untuk membangun Cianjur, seperti yang diinginkan rakyat. Hal itu juga merupakan cita-cita bersama pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang ingin memajukan Indonesia.
Menurut Abdul, pemerintahan bersih adalah bingkai semangat revolusi mental dan Nawa Cita. “Komitmen ini akan kami laksanakan, apabila Irvan Rivano Muchtar dan Herman Suherman menjadi bupati dan wakil bupati Cianjur untuk lima tahun mendatang,” katanya.
Pasangan nomor urut dua tersebut berpendapat, pemerintahan yang bersih akan semakin memaksimalkan program kesejahteraan rakyat. "Jika kami terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Cianjur untuk lima tahun mendatang, tentu fakta integritas akan ditindaklanjuti dengan memorandum of understanding (MoU) dengan KPK dan Menpan RB. Ini bukti dan janji kami,” kata Irvan.
Cianjur, diharapkannya, akan lebih maju dalam segala hal. Dia optimistis, kesejahteraan rakyat akan semakin meningkat dan hukum ditegakkan kalau nantinya terpilih.