REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) memprioritaskan calon kepala daerah perempuan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak, 9 Desember 2015.
"Fatayat akan melihat siapa dan dibawa oleh siapa pun dan di mana pun kalau calon tersebut perempuan, akan menjadi prioritas kami," kata Anggia Ermarini usai terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU periode 2015--2020 dalam Kongres XV Fatayat NU di Asrama Haji Sukolilo, Senin (21/9) malam.
Anggia mengemukakan bahwa saat ini tidak banyak calon pemimpin daerah perempuan yang ada di Indonesia ini.
Menyinggung soal program kerja, dia menyebutkan ada tiga program utama, yakni penataan organisasi, kesehatan, dan ekonomi
"Yang jelas saya tidak bisa sendiri bangun Fatayat karena diperlukan tim kerja solid, berkualitas, dan berkomitmen dalam pengembangan fatayat. Saya akan rangkul semua potensi tersebut," katanya.
Saat ini, kata dia, Fatayat sedang membangun "grand design" 25 tahun ke depan.
"Tahun ini kami akan menentukan rancangan 20 sampai dengan 25 tahun ke depan Fatayat ini akan menjadi seperti apa? Modelnya seperti apa?" katanya.
Ia memandang perlu kerja keras untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan, seperti bidang ekonomi. Misalnya, kasus gaji pekerja perempuan lebih rendah daripada laki-laki.
"Kasus perempuan putus sekolah, gizi buruk, dan juga perempuan yang terkena penyakit lainnya," katanya.
Menurut dia, penataan organisasi profesional struktur tingkat anak ranting relatif sangat besar. Hal ini harus dilakukan secepatnya.
"Kami harus bangga karena Fatayat memiliki struktur yang jelas hingga ke anak ranting yang tersebar di seluruh Indonesia," katanya.