REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai besarnya jumlah penduduk di Indonesia dapat memberikan keuntungan tersendiri. Pola pikir yang menyebut besarnya jumlah penduduk suatu negara merupakan sebuah beban pun harus diubah. Menurutnya, jumlah penduduk yang besar justru dapat menjadi daya tarik dunia jika dapat dikelola dengan benar.
"Harus menjadi kita ubah adalah jumlah penduduk yang 255 juta ini merupakan tenaga kerja produktivitas yang tinggi sekaligus konsumen yang besar. Karena pada dewasa ini dua hal itulah yang menjadi daya tarik di dunia. Konsumen dan produktivitas," kata Kalla di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/9).
Kalla menyebut kebijakan kependudukan di Indonesia pun dinilainya berhasil di dunia. Sebab, pemerintah memberlakukan kebijakan kependudukan bersamaan dengan pembangunan yang berlanjut serta menyeimbangkan dengan lingkungan.
Tak hanya itu, kebijakan kependudukan di Indonesia juga disebutnya telah sesuai dengan agama, budaya, kesehatan, dan ekonomi. Berhasilnya kebijakan kependudukan ini juga tak terlepas dari kebijakan transmigrasi pada masa lalu.
"Sehingga konsep KB di Indonesia tentu dianggap hal yang baik di dunia ini. Tapi dengan kombinasi-kombinasi, kombinasi transmigrasi pada zaman lalu, tapi tentu upaya transmigrasi sukarela juga berjalan dengan baik. Hal itulah yang menjadi upaya kita, bagaimana upaya kependudukan ini dapat berhasil," kata Kalla.