REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta, Jabar, mewaspadai hewan kurban yang terinfeksi cacing hati.
Pasalnya, potensi penyakit cacingan ini cukup tinggi. Karena itu, menjelang Idul Adha 2015, petugas dari instansi ini meningkatkan kewaspadaan dengan memonitor penjualan hewan kurban.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta, Herry Herawan, mengatakan, saat ini pemeriksaan kesehatan hewan kurban sedang diintensifkan. Untuk penyakit serius, sampai saat ini belum ditemukan. Tetapi, untuk penyakit ringan, seperti sakit mata, dan penyakit dakangan yang menyerang kambing serta domba.
"Tapi, penyakit tersebut tak membahayakan. Justru, yang harus diwaspadai adalah penyakit cacing hati," ujarnya, kepada Republika.co.id, Senin (21/9).
Penyakit mata dan dakangan ini, bisa disebabkan oleh perubahan cuaca. Serta, sifatnya menular. Namun, tak perlu dikhawatirkan sebab penyakit tersebut bisa disembuhkan.
Terkait dengan cacingan, lanjut Herry, bila nanti usai pemotongan ditemukan adanya hewan kurban yang terinfeksi cacingan, maka bagian itu harus dibuang. Tidak usah dikonsumsi.
Herry menyebutkan, pada tahun ini kebutuhan hewan kurban diprediksi sampai 6.000 ekor. Ribuan ekor itu, yakni sapi, kambing dan domba. Saat ini, penjualan hewan kurban sangat mencukupi. Jumlahnya antara 7.000 sampai 8.000 ekor. Jadi, cukup aman.