REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- PT Pertamina (Persero) memperluas jaringan pasar untuk produk bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite hingga ke Sumatra Barat (Sumbar). Uji pasar perdana Pertalite di Sumbar mulai dilakukan sejak Senin (21/9).
"Jual perdana di delapan SPBU. Kami liat dulu respons pasarnya seperti apa," kata Eksternal Relations Marketing Operation Regional (MOR) I PT Pertamina Zainal Abidin di Padang, Senin (21/9).
Pertalite merupakan BBM tidak bersubsidi yang dijual di atas harga premium, yaitu Rp 8.300 per liter. Kualitas pertalite memiliki RON 90 lebih tinggi dari premium yang hanya dengan kadar oktan 88.
Menurut Zainal, permintaan masyarakat terhadap BBM jenis baru ini akan tinggi. Ia menjelaskan, sejak diluncurkan pertama kali pada pertengahan 2015, banyak masyarakat Sumbar yang mempertanyakan kehadiran pertalite di daerah tersebut.
Saat ini, ia mengatakan, Pertamina belum membatasi suplai pertalite. Namun, untuk di Sumbar, rerata SPBU disuplai sebanyak 8-14 kiloliter. “Tidak dibatasi, karena kan tidak disubsidi. Liat pasar dulu lah, kalau permintaan tinggi kami tambah,” ujarnya.
Sementara itu, depalan SPBU yang dijadikan lokasi penjualan perdana pertalite di Sumbar, SPBU Coco Ulak Karang Padang, dua SPBU di Khatib Sulaiman Padang, SPBU Lubuk Buaya Padang, SPBU By Pass Padang, SPBU Indarung Padang, SBPU di Solok, dan SPBU di Dharmasraya.
Zainal menuturkan, tahap perdana penjualan pertalite di Sumbar difokuskan pada delapan SPBU tersebut. Namun, ia memastikan, jumlah SPBU akan terus bertambah sesuai kebutuhan masyarakat. Pertamina, lanjut dia, menyeleksi kelayakan SPBU yang untuk menjual pertalite.