REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bambang Wijonarko mengatakan paket kebijakan stimulus skonomi pemerintahan menjadi harapan masyarakat ditengah krisis. Namun, pemerintah diminta tidak beretorika tentang kebijakan stimulus.
Bambang menilai retorika hanya akan menjadikan sentimen negatif terhadap paket kebijakan tersebut. Menurutnya, saat ini dengan kondisi ekonomi yang parah dan diambang kebangkrutan, masyarakat ingin cepat keluar dari krisis.
“Masyarakat tidak ingin krisis yang terjadi saat ini seperti yang terjadi di masa lalu sehingga mematikan perekonomian nasional. Apalagi dengan rasio gini 0,42 persen memberikan bukti penyebaran pemerataan Ekonomi Indonesia kurang merata,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin, (21/9).
Bambang menawarkan solusi terkait stimulus ekonomi yang dilakukan pemerintah Jokowi dengan transparansi dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Muhammadiyah, lanjut Bambang, masih mengapresiasi paket kebijakan stimulus ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Jokowi saat ini. “Seperti melakukan deregulasi kebijakan semua Kementerian untuk mempercepat stimulus ekonomi,”.
Ia berharap deregulasi kebijakan tersebut bisa cepat terselesaikan dan tidak mengalami hambatan. Muhammadiyah pun menyatakan siap berperan memberikan masukan dan kajian tentang kebijakan-kebijakan untuk mempercepat proses stimulus ekonomi.