REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tepat 6 September 1965, perang antara Pakistan dan India yang dikenal dengan Perang Kashmir II pecah. Kini setelah 50 tahun berakhirnya perang, Pakistan menyatakan terima kasih pada Indonesia atas dukungannya kala itu.
Berbicara dengan Republika.co.id, Ahad (20/9), Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Mohammad Aqil Nadeem mengatakan, Pakistan sangat berterima kasih pada dukungan Indonesia terhadap Pakistan selama ini. Menurutnya, saat Perang Kashmir pecah 50 tahun lalu, dukungan rakyat Indonesia sangat berarti.
"Indonesia dan Pakistan memiliki hubungan yang sangat baik, itu terlihat dari bagaimana rakyat Indonesia mendukung kami dalam perang melawan India saat 6 September 1965 silam," ujar Nadeem.
Salah satu dukungan yang diperlihatkan rakyat Indonesia adalah terus melakukan aksi demo di depan Kedutaan India untuk mendukung Pakistan. "Setiap hari ada demo dari warga Indonesia melawan India. Bahkan kedutaan India sempat diserang para pendemo," ungkap Nadeem.
Kini Nadeem mengatakan, hubungan yang sangat tua dan kuat itu terus terjalin. Mulai dari kerja sama ekonomi yang kian meningkat hingga hubungan politik yang juga semakin kuat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Solidaritas Kashmir Dr. Zahir Khan mendukung sikap Presiden Indonesia pertama Soekarno. Menurutnya, sikap Bung Karno yang mendukung Pakistan harus dilestarikan sebagai negara sesama mayoritas Muslim.
"Bung Karno bagus sekali saat itu membela Pakistan. Meski itu tak lepas dari dukungan Pakistan pada Indonesia juga. Namun hal seperti itu yang perlu dipelihara oleh negara dengan mayoritas Muslim. Sehingga kita bisa bersatu antara sesama Muslim."
Zahir menambahkan, saat ini Umat Muslim kerap tertindas. Karena itu, sudah semestinya negara-negara dengan mayoritas Muslim terus bersatu melawan penindasan.