REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyarankan agar gaji Presiden Republik Indonesia dan kalangan anggota DPR RI dikurangi beberapa persen sebagai salah satu upaya mengatasi krisis ekonomi akibat terus melemahnya nilai tukar rupiah.
"Saya usul agar gaji presiden dan DPR dikurangi, bukan justru minta naik pada kondisi perekonomian seperti saat ini," katanya, Ahad (20/9).
Ganjar mengaku tidak setuju dengan adanya usulan kenaikan gaji Presiden dan anggota DPR RI yang diutarakan sejumlah kalangan karena menilai hal tersebut tidak tepat serta kurang bijaksana.
Menurut Ganjar, para anggota DPR RI seharusnya malu jika dalam kondisi krisis ekonomi justru mendapatkan kenaikan gaji beserta tunjangan-tunjangan yang lain.
"Kalau saya malulah, 'masak' bicara soal pendapatan individual di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Ganjar berpendapat kenaikan gaji Presiden dan anggota DPR RI itu bisa diusulkan kembali jika kondisi perekonomian di Indonesia sudah membaik serta nilai tukar rupiah menguat.
"Nanti kalau kondisi ekonomi sudah membaik bisa diusulkan kembali, tidak harus sekarang, apalagi Bapak Presiden sudah mengambil sikap (atas usulan kenaikan gaji)," kata mantan anggota DPR RI selama dua periode itu.
Lebih baik, kata Ganjar, pemerintah fokus pada upaya menstabilkan kondisi perekonomian dengan memberdayakan berbagai bentuk usaha mikro kecil menengah (UMKM).