REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengusulkan agar pemotongan hewan kurban dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Meski masih mengundang pro-kontra, RPH itu sendiri memiliki sejumlah pelayanan terkait penyembelihan dan pengelolaan hewan kurban.
Divisi Rumah Pemotongan PD Dharma Jaya, Jonet Rusmargono, menerangkan sejumlah layanan yang disediakan oleh mereka, dalam melayani permintaan terkait pemotongan hewan kurban. Jonet menyebutkan setidaknya terdapat tiga jenis pelayanan yang RPH Cakung sediakan, termasuk bagi umat Muslim di DKI Jakarta yang hendak merayakan Hari Raya Idul Adha nanti.
Pelayanan pertama adalah untuk memotong hewan kurban saja. Jonet mengatakan pelayanan tersebut akan melayani masyarakat atau instansi yang membawa hewan kurbannya, hanya untuk dilakukan pemotongan. Setelah dilakukan pemotongan, mereka bisa membawa kembali hewan kurban yang telah disembelih, untuk dilakukan pemotongan dan pembagian daging sendiri, di tempat yang mereka inginkan.
Kemudian ada juga pelayanan paket. Jonet menjelaskan pelayanan paket itu akan melayani masyarakat atau instansi yang menyerahkan hewan kurban mereka atau yang mereka beli di lokasi RPH, mulai dari menyembelih, membersihkan, mencacah sampai membagikannya ke dalam paket-paket per kilo. Pemilik hanya tinggal membawa hewan kurban mereka, sudah dalam bentuk paket per kilo untuk didistribusikan atau dibagikan.
Terakhir, Jonet mengungkapkan pelayanan yang beberapa tahun belakangan banyak dipakai instansi-instansi besar. Pelayanan tersebut menawarkan jasa seperti pelayanan kedua, namun ditambah dengan jasa pembekuan daging hewan kurban yang telah disembelih.
Pelayanan tersebut banyak dipesan, lanjut Jonet, lantaran instansi-instansi besar atau perkantoran tidak bisa langsung didistribusikan daging, kepada karyawan yang libur pada Idul Adha.
"Trend mulai meningkat, orang maunya praktis, tidak mau repot,'' katanya. ''Tapi, daging yang dibagikan juga tidak mau asal.''