REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Musim kemarau berkepanjangan masih melanda Kabupaten Pangandaran. Kini luas lahan pertanian yang mengalami kekeringan dan gagal panen (puso) kian meluas. Selain itu, insfrastruktur irigasi yang belum memadai mengakibatkan sejumlah lahan pertanian yang kekeringan tidak terselamatkan.
Kepala Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Kelautan Pertanian dan Kehutanan (KPK) Kabupaten Pangandaran, Kasno Suseno mengatakan, berdasarkan catatan terbaru Dinas KPK, saat ini luas lahan pertanian dalam kondisi kekeringan berat seluas 1.205 hektare. Kemudian yang mengalami kekeringan sedang 1.093 hektare dan ringan 1.137 hektare
"Di awal bulan Agustus luas gagal panen baru sekitar 820 hektare, kini pertengahan September meluas hingga 2.094 hektare," kata Kasno kepada Republika.co.id, Ahad (20/8).
Kasno menjelaskan, musim kemarau kali ini tertolong oleh bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi. Sehingga lahan pertanian yang kekeringan masih bisa terselamatkan sebagian dengan bantuan 50 unit pompa air.
Sebanyak 50 unit pompa air tersebut dibagikan ke setiap ketua kelompok tani. Namun, hanya lahan pertanian yang dekat dengan sumber air dapat terbantu oleh pompa air.
Sementara, kondisi infrastruktur irigasi yang ada di Kabupaten Pangandaran, menurut Kasno, pembangunannya baru tercapai sekitar 60 persen. Sehingga lahan pertanian yang belum memiliki saluran irigasi akan tidak tertolong saat musim kemarau.