Ahad 20 Sep 2015 00:00 WIB

Kabut Pekat Selimuti Solok

Pengendara motor melintas menembus kabut asap di kawasan Rimbo Panjang, Tambang, Kampar, Riau, Selasa (1/9).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pengendara motor melintas menembus kabut asap di kawasan Rimbo Panjang, Tambang, Kampar, Riau, Selasa (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID,AROSUKA -- Kabut asap tebal kembali menyelimuti kawasan Kabupaten Solok dan Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar), sepanjang Sabtu pagi.

"Terkait kabut asap pekat ulah akibat pembakaran lahan kiriman dari provinsi tetangga Sumbar ini, memang bisa berdampak pada kesehatan masyarakat kususnya penyakit infeksi saluran pernafasan akut atau Ispa " kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok dr Mirsal di Arosuka, Sabtu.

Ia mengatakan, jarak pandang kabut asap yang terjadi di Kabupaten Solok sepanjang Sabtu pagi diperkirakan antara 500 hingga 700 meter.

Bahkan, katanya, dengan kondisi demikian, pengemudi kendaraan bermotor terpaksa menghidupkan lampu kendaraan mereka, menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan lalu lintas di jalan raya.

Ia menyebutkan, terkait kabut asap pekat itu, jajarannya sudah membagikan masker kepada masyarakat dari stok persediaan Dinas Kesehatan yang masih ada di pusekesmas-puskesms di wilayah setempat.

Masih berkaitan dengan kabut asap tersebut, kata dia, pihaknya sudah mengkoordinasikan masalah itu dengan dinas instansi terkait lainya seperti diantaranya dengan BPBD Kabupaten Solok.

Mirsal mengatakan, menindak lanjuti kabut asap pekat yang bisa membahayakan kesehatan masyarakat tersebut, pihaknya selain telah memberikan masker gratis kepada masyarakat, dia juga menghimbau masyarakat untuk sedapat mungkin mengurangi aktifitas kegiatan diluar rumah.

Hal itu dilakukan, kata Mirsal, dalam rangka mencegah kemungkinan masyarakat terkena penyakit Ispa dampak dari keberadaan kabut asap yang juga melanda Kabupaten Solok.

"Kepada pengendara sepeda motor sedapat mungkin memakai penutup hidung seperti sapu tangan selama bepergian dengan sepeda motornya, mengantisipasi terhirupnya udara berkabut asap yang bisa menyebabkan penyakit Ispa," katanya.

Seorang warga Gunung Talang Dede (36) mengatakan, ulah kabut asap yang juga melanda Kabupaten Solok, membuat sejumlah anggota keluarga mereka terserang sesak nafas dan kerongkongan gatal-gatal.

Terkait hal itu, katanya, dia sudah membawa seorang anak dan keponakanya berobat ke Bidan Desa, guna meringankan atau menyembuhkan penyakit Ispa yang diderita anak dan keponakanya itu.

"Terkait fenomena masalah kabut asap kiriman akibat pembakaran lahan itu pemerintah harus bertindak tegas dan memberi sangsi kepada para oknum pelaku pembakaran lahan dan hutan tersebut," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement