REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tak banyak pemuda yang memilih bertani usai mengantongi gelar sarjana. Sektor pertanian bukan pilihan utama para tenaga kerja usia produktif.
Namun, tak demikian halnya Sutarjo. Pemuda 24 tahun itu memilih menjadi petani pengusaha usai menyelesaikan studinya di Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Sebenarnya menjadi petani pengusaha adalah pilihan yang tepat bila tahu peluang dan mau melakukan," ungkapnya kepada Republika.co.id.
Pemuda asal Rembang, Jawa Tengah, itu menamai usahanya "Obuyurbit STJ Farm". Tak hanya bertani di lahan utama Cihideung dan Cijeruk, Bogor, Sutarjo juga menyediakan layanan untuk mengantarkan produk tani langsung ke kediaman pembeli.
Obuyurbit merupakan singkatan dari "Ojek Buah Sayur dan Bibit". Dalam prosesnya, Sutarjo bekerja sama dengan para petani jambu kristal, buah naga, pepaya calina, bibit buah, dan sayur-sayuran hijau untuk menyediakan komoditas yang dijualnya.
Ia mengakui, tidak mudah memulai usaha yang baru ia jalankan beberapa bulan tersebut. Sutarjo sempat didera masalah saat dirinya sama sekali tak mengantongi penghasilan.
Namun, ia tak patah semangat. Ia yakin peluang selalu ada, dan modal mengembangkan usaha tak harus berwujud uang.