REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah menyatakan lonjakan titik panas di Riau dalam 24 jam terakhir terdeteksi berada di perbatasan Riau-Jambi.
"Dari pantauan petugas keberadaan titik panas itu berada di Pelalawan dan Indragiri Hulu. Persisnya berada di perbatasan Riau- Jambi," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 127 titik panas yang terdeteksi satelit Terra dan Aqua pada Sabtu pagi. Jumlah tersebut melonjak tajam dalam 24 jam terakhir dimana pada Jumat pagi Riau dipastikan nihil titik panas.
"Tadi malam BMKG Pekanbaru merilis ada 116 titik panas, lalu meningkat jadi 127. Jujur saya terkejut dengan lonjakan ini," ujarnya.
Mendapati keberadaan titik panas di dua wilayah itu, Edwar mengaku langsung melakukan komunikasi intensif dengan anggota di kedua daerah itu.
Selanjutnya setelah mendapatkan informasi ratusan titik panas itu, ia langsung menerbangkan tiga unit Helikopter untuk melakukan pengeboman air (water bombing) menuju ke Pelalawan dan Inhu.
Edwar menduga bahwa lonjakan titik panas di Riau itu merupakan pembakaran secara sengaja dengan maksud tertentu.
"Saya tidak tahu pasti penyebabnya, hanya saja sampai sekarang tidak habis fikir (titik panas) bisa melonjak tajam seperti ini. Tapi sekarang yang perlu kami lakukan fokus padamkan api," ujarnya.