REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kekeringan akibat kemarau di wilayah Jateng Selatan, makin meluas. Di Kabupaten Cilacap, hingga saat ini tercatat ada 17.505 KK berjumlah 50.408 jiwa yang sudah mengalami kesulitan mendapat air bersih. ''Mereka tinggal di 86 desa wilayah 15 kecamatan yang mengalami krisis air bersih,'' jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhy, Kamis (17/9).
Untuk mengatasi krisis air bersih di Kabupaten Cilacap, droping bantuan air bersih sudah dilakukan ke desa-desa yang mengalami rawan kekeringan sejak Juli 2015 lalu. Namun tidak semua desa-desa yang rawan kekeringan mendapat pasokan. Sejauh ini, baru 34 desa di wilayah 11 kecamatan yang sudah mendapat bantuan air bersih.
''Anggaran kita tidak terlalu banyak. Tahun ini hanya dianggaran Rp 97 juta, untuk penyaluraran air bersih. Karena itu, penyaluran air bersih kita salurkan hanya pada desa-desa yang sudah benar-benar mengalami krisis air. Sedangkan yang masih bisa mengusahakan pasokan air dari mata air terdekat, kita tunda dulu,'' kata dia.
Menurutnya, dari seluruh wilayah rawan kekeringan yang kondisi kekeringannya paling parah, antara lain desa-desa yang berada di wilayah Kecamatan Patimuan dan Kawunganten. Di Kecamatan Patimuan, setidaknya terdapat 4.440 KK berjumlah 13.323 jiwa yang mengalami krisis air bersih.
Sedangkan di wilayah Kawunganten, ada 4.421 KK berjumlah 11.550 jiwa yang mengalami krisis air besih. ''Ke wilayah-wilayah tersebut, droping air dilakukan setiap hari karena memag tidak ada sumber air terdekat yang masih mengeluarkan air. Hampir semua sumber air yang berada di bekas rawa-rawa kering wilayah tersebut, sudah kering,'' jelasnya.
Mengenai penggunaan anggaran yang hanya sebesar Rp 97 juta, Tri Komara menyebutkan, hingga saat ini dana yang sudah digunakan untuk menyalurkan air bersih sudah lebih dari separuhnya. Namun dia menyatakan, saat ini pihaknya sudah meminta bantuan sejumlah perusahaan besar di Cilacap, untuk ikut membantu mengatasi krisis air bersih. ''Sejak beberapa waktu lalu, mereka sudah mulai membantu mengatasi krisis air bersih bagi warga kami,'' katanya.