REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Aksi pengibaran bendera triwarna, merah-putih-biru di puncak Hotel Yamato (sebelumnya Hotel Oranye) oleh pihak Belanda pada 19 September 1945 telah menyulut kemarahan masyarakat Surabaya. Sebagai upaya memertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan 17Agustus sebelumnya, ratusan arek Suroboyo melakukan aksi protes yang berujung dengan penyobekan bendera triwarna menjadi bendera merah-putih.
Sejarah heroik perjuangan warga Kota Pahlawan tersebut selalu dikenang setiap tahun. Pada 19 September ini, peringatan aksi perobekan bendera akan memasuki tahun yang ke-70. Pemerintah Kota Surabaya beserta masyarakat akan kembali memperingati aksi bersejarah tersebut.
Asisten I Pemerintahan Pemkot Surabaya Yayuk Eko Agustin menyampaikan peringatan aksi perobekan bendera akan digelar melalui sebuah drama yang merekonstruksi cerita kala itu. Acara yang menjadi rangkaian agenda Surabaya Juang itu akan dilangsung kan pada Sabtu, 19 September, di hotel yang sama, yang kini bernama Hotel Majapahit.
“Acara ini nantinya akan me-rekontruksi sejarah 70 tahun silam perobekan bendera di Hotel Yamato, nantinya pihak kami akan melibatkan 2000 pelajar untuk melakukan aubade. Kami berharap, dengan acara ini, para pelajar yang masih muda, bisa mengingat lagu-lagu perjuangan,” ujar Yayuk dalam jumpa pers di kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Kamis (17/9).
Rencananya, menurut Yayuk, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan melakukan pidato kebangsaan di hadapan para partisipan yang terdiri dari masyarakat dan para konsulat jenderal dari negara sahabat yang ada di Surabaya.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Surabaya Wiwiek Widayati menambahkan, peringatan 70 tahun aksi penyobekan bendera merupakan upaya melakukan edukasi sejarah kepada generasi muda. Agenda Surabaya Juang, menurut Wiwiek, akan diisi oleh serangkaian kegiatan. Pada 9 November, menurut Wiwiek, akan ada even Surabaya Membara. Sementara puncaknya, kata dia, akan dilangsungkan pada 10 November, yaitu melalui kegiatan bernama Parade Juang.
“Rangkaian kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk tetap terus memberikan edukasi kepada para generasi muda,terutama para pelajar. Pemkot sendiri memiliki program sekolah kebangsaan, dan heroic track dimana pelajar sekolah diajak berkunjung ke situs-situs yang memiliki kerterkaitan dengan momen 10 November,” kata Wiwiek.