REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan BUMN asal Cina, China Machinery Engineering Corporation (CMEC) kembali berkomitmen berinvestasi di proyek Fast Track Program (FTP) pembangkit listrik tahap II sebesar 35 GW. Sebelumnya perusahaan asal negeri tirai bambu itu juga menjadi operator FTP tahap I 10 GW.
CEO CMEC, Zhang Chun menyatakan ekonomi Indonesia tengah berkembang pesat, termasuk rencana Global Marine Fulcrum oleh Presiden Joko Widodo sesuai dengan usulan Presiden Xi Jinping mengenai 21st Century Maritime Silk Road.
Zhang mengatakan, guna mendukung program tersebut CMEC akan meningkatkan kerjasama pada pengoperasian tahap pertama pembangkit listrik tenaga batubara 10.000 megawatt, pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW dan kerjasama perencanaan pembanguan.
"Selain itu, kerjasama di bidang konstruksi, operasi dan pemeliharaan jaringan listrik, infrastruktur dan industri, seperti kereta api, jalan, pelabuhan, dermaga, bandara serta kerjasama ilmu pengetahuan Cina-Indonesia yang terintegrasi," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/9).
Dia menegaskan, CMEC akan meningkatkan investasi di Indonesia dan secara aktif berpartisipasi mempercepat pembangunan pembangkit listrik Indonesia Power Station Project (IPP) dan Product Lifecycle Management (PLM). "Kami akan meningkatkan kemitraan strategis yang komprehensif dan CMEC meyakini bisa lebih cepat mengintegrasikan infrastruktur di Indonesia," ucap Zhang.