Kamis 17 Sep 2015 18:33 WIB

Pedagang Lokal Masih Dominasi Pasar Hewan

Rep: edy setiyoko/ Red: Djibril Muhammad
Hewan kurban
Foto: Musiron/Republika
Hewan kurban

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Perayaan Hari Raya Idul Kurban tinggal sepekan lagi. Aktivitas pedagang dan pembeli hewan kurban mulai meningkat di sejumlah pasar hewan. Hanya saja, hingga kini pasar masih didominasi pedagang lokal.

"Aktivitas jual-beli hewan kurban masih didominasi pedagang lokal. Sedang pedagang besar dari kota besar, seperti Jakarta dan Bandung, belum terlihat," kata Sapto Hadi Darmono, petugas UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Pasar Hewan Sunggingan, Kabupaten Boyolali, Kamis (17/9).

Pedagang dari kota besar, menurut Sapto, belum masuk pasar. Kebanyakan masih dikuasai pedagang lokal. Kemungkinan masih mencari stok ke wilayah Jawa Timur dan Bali. Untuk wilayah Boyolali sendiri biasanya terjadi mendekarti Hari Raya Idul Adha.

Meski demikian, aktivitas di Pasar Hewan Sunggingan mengalami kenaikkan dibandingkan hari normal. Nilai transaksi diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Saat kondisi normal, jumlah sapi yang diperdagangkan sekitar 800-an ekor. Jelang Hari Kurban peredaran sapi meningka 1.000-1.500 ekor. "Meningkat, tapi masih normal," katanya.

Ihwal harga sapi, sejak dua minggu ini mengalami kenaikkan. Kenaikan harga sapi kurban mencapai 10–15 persen. Untuk harga sapi metal naik menjadi Rp 39 juta sampai Rp 40 juta per ekor.

Untuk sapi Limousin dari harga Rp 30 juta naik menjadi Rp 35 juta–Rp 40 juta. Untuk jenis sapi Jawa harga mencapai Rp 17 juta hingga Rp 20 juta. Sapi yang dicari dan terjangkau konsumen kebanyakan sapi jenis lokal.

Menurut Atmo Wiryorejo (70), pedagang hewan asal Jurug, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, mengaku, harga sudah mengalami kenaikkan antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta per-ekor. Namun, kondisi pasar hingga saat ini mulai sedikiti ramai. Waktu kurang sepekan diperkirakan tambah ramai.

Jelang Hari Kurban, harga kambing mulai merangkak naik. Naiknya harga kambing karena dipengaruhi permintaan pasar meningkat. Peningkatan harga sejak sepekan terakhir. Dan, diprediksi terus meningkat hingga nati mendekati hari raya.

Menurut Suwarno (60) pedagang kambing, peningkatan harga kambing bervariasi. Naik mulai dari Rp 100 Ribu hingga Rp 200 Ribu. Untuk jenis kambing yang dijual jenis kambing Jawa dan Etawa. Untuk permintaan kambing sudah lumayan ada peningkatan jika dibandingkan dua peka lalu. Rata-rata perhari bisa menjual 4-5 ekor.

Pedagang kambing lain Muhammad Mustafa (56), menuturkan, harga kambing sudah mulai peningkatan sejak dua pekan terakhir. Naiknya harga masih taraf wajar.

Ini mengingat permintaan dari masyarakat cenderung meningkat. Naik sekitar Rp 200 ribu per ekor. Dan, kemungkinan terus merangkak naik sering mendekati hari raya Idul Adha. Asal kambing dari Ponorogo, Ngawi (Jatim) dan Wonogiri.

Jelang Hari Raya Kurban harga sapi terus melambung, terustama jenus Limosin. Harga sapi jenis Limosin mencapai Rp 22,5 juta hingga Rp 23 juta. Sapi Simontol atau piaraan relatif stabil. Jenis Brahman mencapai Rp 17,5 juta, dan sapi jenis lokal atau PO (Peranakan Ongole) sekitar Rp 17 juta. Sapi piaraan atau Simontol Rp 10 juta-Rp 12 juta.

Harga sapi lokal siap potong untuk kurban berkisar Rp 15 juta-Rp 17 juta. Kebanyakan sapi yang dicari pekurban jenis ini. Di samping harga cukup terjangkau, daging lebih /keset/. Dan, kebanyakan pekurban hasil patungah tujuh orang. Setiap iuran Rp 2.500.000.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement