Kamis 17 Sep 2015 05:19 WIB

Fenomena GoJek dan Solusi Memangkas Biaya Logistik

Red: M Akbar
Presiden Joko Widodo (kanan) berdialog dengan pengendara Gojek saat pertemuan bersama pengemudi kendaraan umum di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/9).
Foto:

Pengembangan bisnis semacam ini sepertinya akan lebih memudahkan perpindahan arus barang, selain juga manusia. Saat ini, tanpa perlu keluar rumah karena berbagai alasan seperti kemacetan di kota, cukup pesan melalui GoJek dan tunggu tidak lama lagi pesanan sampai di tempat kita.

Sekali lagi, Nadiem Makarim sudah memberikan solusi untuk menjawab salah satu persoalan terbesar dalam bisnis di Indonesia, yakni ongkos logistik yang mahal. Betapa mahalnya telah dirasakan hampir semua pelaku bisnis. Inilah yang selama ini menyebabkan produk dalam negeri kita menjadi berdaya saing rendah dibandingkan dengan negara lain.

Tak heran juga jika Darmin Nasution, menteri koordinator Bidang Perekekonomian terbaru, mengakui Indonesia tidak memiliki sistem logistik yang baik sehingga membuat harga produk pertanian menjadi sangat mahal. Sungguh janggal rasanya jika produk pertanian Indonesia seperti beras jauh lebih mahal dijual di dalam negeri dibandingkan dengan produk dari Vietnam. Jika ditelisik mendalam, salah satu penyebabnya adalah sistem logistik kita yang masih belum efesien.

Studi literatur Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyebutkan pengurangan biaya logistik sebesar 5 persen saja dapat memberikan efek yang sama dengan peningkatan pendapatan sebesar 25 persen terhadap keuntungan perusahaan. Jika melihat komponen biaya dalam operasi suatu industri, biaya logistik merupakan komponen biaya terbesar kedua setelah pembelian bahan, barang, dan jasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement