Rabu 16 Sep 2015 20:14 WIB

Sosiolog: Akar Utama Kemiskinan adalah Kebodohan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Angga Indrawan
Potret kemiskinan
Foto: pandega/republika
Potret kemiskinan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian kalangan berpendapat bahwa masalah utama Indonesia terletak pada kemiskinan. Namun patut diketahui bahwa kemiskinan terjadi akibat dari adanya kebodohan. 

"Berbeda jika seseorang tidak pintar, maka sulit mendapat pekerjaan sehingga ia menjadi miskin," kata sosiolog dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Musni Umar kepada Republika.co.id, Rabu (16/9).

Para elite pemerintah selalu menganggap kemiskinan hanya bisa dientaskan lewat perbaikan ekonomi semata. Namun paradigma tersebut keliru. Ini tak lepas dari pola pikir para elite sejak zaman orde baru hingga sekarang. Banyak orang memandang bahwa masalah utama Indonesia adalah kemiskinan sehingga harus diatasi dengan pembangunan ekonomi. 

Pemerintah, kata Musni, harus segera sadar bahwa paradigma pembangunan Indonesia sudah cukup keliru dan harus segera diperbaiki. "Caranya dengan mengubah pola pikir supaya pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi tumpuan utama dalam pembangunan Indonesia," ujarnya. 

Menurut dia, ekonomi sangat penting, namun itu hanya sebagai pendukung, pendorong, dan pemacu untuk mempercepat keberhasilan pembangunan SDM. "Coba bayangkan kalau sejak orde baru, kita fokus pada saran saya ini, maka Indonesia tidak akan seperti sekarang," ucapnya. 

Musni mengatakan pendidikan mayoritas masyarakat Indonesia rendah. Setelah 32 tahun lamanya membangun di era orde baru, dan dilanjutkan di era reformasi, pendidikan masyarakat Indonesia 76 persen hanya tamat SMP, dan tidak tamat SD. Hanya enam persen yang sarjana, itupun masih banyak yang menganggur.  Rilis data kemiskinan yang dikeluarkan BPS dinilainya hanya sebagai akibat saja, sedangkan penyebab utamanya bermula dari sektor pendidikan yang kurang diperhatikan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement