REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya merespons sejumlah bencana alam yang sedang melanda Indonesia. Ia mengaku bencana-bencana ini telah menyebabkan sejumlah event internasional mengalami penundaan.
''Pariwisata betul-betul tertekan saat sekarang,'' katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Rabu (16/9).
Arief menyadari sejumlah bencana yang kini melanda telah membuat konektivitas dan aksesibilitas pariwisata di berbagai daerah mengalami gangguan. Jika bandara ditutup sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan, ia menyadari akan membuat ketidakpastian bagi wisatawan untuk terbang.
Dampak turunannya, kata dia, industri airline, hotel, restoran, tour and travel pasti akan mengalami dampak gangguan juga. ''Untuk itu kami akan aktifkan tim Crisis Center untuk mencari jalan keluar yang terbaik,'' kata mantan Dirut PT Telkom Indonesia ini.
Arief menyadari situasi ini telah memberikan tekanan yang luar biasa bagi pertumbuhan dunia pariwisata di negeri ini. Lantas apakah ia masih yakin bisa mencapai proyeksi? ''Kita harus optimis, kita terus bergerak. Pemerintah juga sedang serius memadamkan api, meminimalisasi asap, mengantisipasi erupsi,'' ujarnya.